Kementerian Ekonomi Digital dan Masyarakat Thailand mendorong amandemen undang-undang yang akan meningkatkan hukuman penjara bagi pelaku kejahatan dunia maya dan meminta pertanggungjawaban bank dan operator telekomunikasi atas penipuan daring.
Thailand baru-baru ini mengalami peningkatan penipuan daring.
Menteri Ekonomi Digital dan Masyarakat Thailand Prasert Chanthararuangthong baru-baru ini mengatakan ia akan mengusulkan agar pemerintah mengubah peraturan terkait kejahatan dunia maya, di mana bank dan operator jaringan seluler akan dimintai pertanggungjawaban lebih besar.
Selain memberikan tanggung jawab kepada bank dan operator seluler, rancangan amandemen tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan hukuman penjara bagi para pelanggar, menurut The Nation .
Bapak Prasert menjelaskan bahwa rancangan amandemen terhadap dekrit tahun 2023 tentang pencegahan dan pemberantasan kejahatan dunia maya sedang ditinjau oleh Dewan Negara Thailand untuk diserahkan kepada kabinet guna disetujui.
Rancangan amandemen ini mengusulkan untuk menambah hukuman penjara bagi individu yang terbukti bersalah memperdagangkan informasi pribadi yang menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan, dengan menaikkan hukuman dari satu tahun menjadi lima tahun.
Draf tersebut juga mengusulkan agar bank komersial dan operator jaringan seluler berbagi tanggung jawab atas kerugian finansial yang dialami pelanggan yang tertipu untuk mentransfer uang secara daring oleh geng, ujarnya. Namun, Bapak Prasert tidak memberikan detail tentang bagaimana cara meminta pertanggungjawaban pihak-pihak tersebut.
Ia hanya mengatakan bahwa jika disahkan, rancangan tersebut akan mulai berlaku akhir bulan ini.
Untuk mencegah pencucian uang melalui bisnis baru, Tn. Prasert mengatakan Departemen Pengembangan Bisnis telah menghubungkan basis data daringnya dengan Kantor Anti Pencucian Uang.
Tn. Prasert mengatakan biro tersebut akan memblokir individu yang masuk daftar hitam untuk mendaftarkan bisnis baru kecuali mereka dapat memberikan bukti kuat untuk membantah kecurigaan tersebut.
Ia juga mengatakan Kementerian Ekonomi Digital dan Masyarakat akan mengadakan pertemuan dengan operator seluler untuk mencegah kartu SIM mereka dieksploitasi oleh geng kriminal. Bulan lalu, polisi melakukan penggerebekan dan menyita 300.000 kartu SIM dari geng penipuan telepon.
Kementerian Ekonomi Digital dan Masyarakat Thailand mencatat peningkatan penipuan daring. Dari Maret 2022 hingga November 2024, tercatat 739.494 kasus penipuan, dengan total kerugian mencapai 77,36 miliar baht (56.817 miliar VND).
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/ngan-hang-nha-mang-thai-lan-se-den-tien-cho-khach-hang-bi-lua-qua-mang-185250110065201453.htm






Komentar (0)