
Menurut Bapak Tong Van Nga, Ketua Asosiasi Bahan Bangunan Vietnam, sejak periode Doi Moi (Renovasi), industri bahan bangunan Vietnam telah mengalami perkembangan yang pesat, tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik tetapi juga berekspansi ke pasar internasional dengan kualitas dan harga yang kompetitif.
Secara khusus, dalam konteks pembangunan berkelanjutan, industri ini mempelopori penerapan teknologi hijau dan ramah lingkungan, serta berkontribusi pada pengembangan ekonomi sirkular.
Selain pengembangan produk, industri bahan bangunan juga mempromosikan tren pembangunan berkelanjutan, dengan menerapkan material ramah lingkungan. Tren penghijauan dalam industri konstruksi bukan lagi pilihan, melainkan telah menjadi suatu kebutuhan.

"Bahan-bahan yang dapat didaur ulang, kurang mencemari lingkungan, dan ramah lingkungan akan semakin banyak digunakan. Hal ini tidak hanya akan membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan tetapi juga meningkatkan efisiensi ekonomi," ujar Bapak Tong Van Nga.
Menurut Le Van Ke, Wakil Direktur Departemen Sains, Teknologi, Lingkungan dan Bahan Bangunan ( Kementerian Konstruksi ), industri bahan bangunan memiliki sejarah panjang dan memainkan peran yang sangat penting dalam pembangunan dan pengembangan negara.

Total pendapatan tahunan industri bahan bangunan, termasuk baja konstruksi, diperkirakan mencapai sekitar US$50 miliar, yang setara dengan hampir 12% dari PDB nasional. Tren menuju ekonomi sirkular dan ekonomi hijau akan mencapai kedua tujuan tersebut: mengatasi penipisan sumber daya dan polusi lingkungan.
Pada tingkat yang lebih rendah, ekonomi sirkular berfokus pada proses produksi bisnis dengan mendorong dan mewajibkan penerapan metode produksi yang lebih bersih dan desain ramah lingkungan.
Secara garis besar, semua tahapan proses produksi dirancang agar bebas limbah. Limbah diminimalkan, digunakan kembali, dan didaur ulang.
Sumber: https://kinhtedothi.vn/nganh-vat-lieu-xay-dung-tien-phong-ung-dung-cong-nghe-xanh.html






Komentar (0)