Kementerian Keuangan telah menerbitkan Surat Edaran No. 33/2023/TT-BTC (Surat Edaran 33) yang mengatur pemeriksaan dan penetapan asal barang impor dan ekspor.
Sehubungan dengan itu, Surat Edaran Nomor 33 mengatur bahwa sebelum melaksanakan prosedur kepabeanan untuk pengiriman ekspor dan impor, organisasi dan individu yang mengajukan permohonan untuk menentukan asal barang terlebih dahulu harus menyampaikan seperangkat dokumen permohonan.
Permohonan penetapan asal usul terlebih dahulu disertai dengan: 1 (satu) lembar asli Permohonan penetapan asal usul terlebih dahulu untuk barang ekspor dan impor; 1 (satu) lembar Deklarasi Biaya Produksi dan Deklarasi Asal usul produsen atau pemasok bahan baku dalam negeri, apabila bahan baku dan perlengkapan tersebut digunakan untuk tahap selanjutnya dalam memproduksi barang lain; 1 (satu) lembar fotokopi proses produksi atau Sertifikat Analisis Komposisi (jika ada); 1 (satu) lembar fotokopi Katalog atau gambar barang.
Organisasi dan perseorangan wajib menyampaikan permohonan penetapan asal usul barang terlebih dahulu sebagaimana disebutkan di atas kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dalam batas waktu yang ditentukan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 59/2018/ND-CP yang mengubah dan melengkapi Peraturan Pemerintah Nomor 08/2015/ND-CP, yang merinci dan mengatur langkah-langkah pelaksanaan Undang-Undang Kepabeanan tentang tata cara, pemeriksaan, pengawasan, dan pengendalian kepabeanan.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menerima, memeriksa dokumen, dan melaksanakan tata cara penetapan asal barang ekspor dan impor sesuai ketentuan Pasal 28 Undang-Undang Kepabeanan dan Pasal 11 Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2018/ND-CP.
Bahasa Indonesia: Untuk keperluan pemeriksaan dan penetapan asal barang ekspor pada saat pengurusan kepabeanan, Subdit Kepabeanan tempat pendaftaran pemberitahuan pabean melakukan pemeriksaan dan penetapan asal barang ekspor berdasarkan hasil pemeriksaan isi pemberitahuan pabean, surat pemberitahuan hasil prapenetapan asal barang ekspor (jika ada), dokumen dalam berkas kepabeanan, hasil pemeriksaan sebenarnya barang (jika ada) dan melakukan penanganan sebagai berikut:
Apabila hasil pemeriksaan pabean sesuai dengan yang diberitahukan oleh pemberi informasi pabean dalam pemberitahuan pabean, maka asal barang dapat diterima;
Dalam hal Subdit Bea dan Cukai mempunyai alasan yang cukup untuk menetapkan bahwa asal barang tidak sesuai dengan yang diberitahukan oleh pemberi informasi pabean dalam pemberitahuan pabean, maka Subdit Bea dan Cukai wajib menanganinya sesuai ketentuan dan meminta pemberi informasi pabean untuk membuat pemberitahuan tambahan sesuai ketentuan dalam Surat Edaran Nomor 39/2018/TT-BTC.
Dalam hal Kantor Pabean tempat pendaftaran pemberitahuan pabean mempunyai dasar dugaan asal barang ekspor atau mempunyai informasi dugaan penipuan asal barang atau transshipment ilegal, maka dilakukan tindakan sebagai berikut: Melakukan pemeriksaan fisik barang sesuai dengan cara dan tingkat yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Pabean;
Petugas bea cukai diminta untuk menyerahkan dalam waktu 10 hari salinan salah satu dokumen berikut untuk membuktikan asal barang ekspor: Surat Keterangan Asal Barang (jika ada); jika menggunakan kriteria asal "Persentase Nilai", menyerahkan faktur, dokumen pembelian dan penjualan bahan baku, perbekalan; proses produksi...
Sambil menunggu hasil pemeriksaan dan verifikasi asal barang, barang ekspor akan melalui prosedur kepabeanan dan pengurusan izin sesuai ketentuan.
Surat Edaran No. 33/2023/TT-BTC berlaku mulai tanggal 15 Juli 2023.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)