Zat besi merupakan salah satu mineral terpenting bagi tubuh. Namun, kekurangan zat besi cukup umum terjadi. Orang dengan kekurangan zat besi perlu memilih makanan yang tepat dalam menu harian mereka, termasuk selama bulan Tet.
Zat besi berperan dalam proses pembentukan hemoglobin, juga dikenal sebagai hemoglobin, dalam sel darah merah. Hemoglobin membantu mengangkut oksigen ke sel. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, menurut pakar kesehatan Verywell Health (AS).
Makanan tinggi lemak selama Tet dapat mengurangi kemampuan usus untuk menyerap zat besi.
Berikut ini adalah makanan yang sebaiknya dibatasi konsumsinya bagi penderita kekurangan zat besi selama liburan.
Makanan kaya kalsium
Kalsium sangat penting untuk kesehatan tulang. Namun, bagi penderita defisiensi zat besi, mengonsumsi terlalu banyak makanan kaya kalsium dapat memengaruhi kemampuan penyerapan zat besi. Hal ini karena kalsium dan zat besi dapat bersaing satu sama lain selama penyerapan di usus, sehingga mengurangi kemampuan penyerapan zat besi.
Oleh karena itu, penderita defisiensi zat besi sebaiknya membatasi asupan makanan kaya zat besi seperti daging merah dan sayuran berdaun hijau dengan makanan kaya kalsium. Makanan kaya kalsium yang populer selama Tet adalah susu, yogurt, udang, dan kepiting.
Makanan yang mengandung tanin
Teh dan kopi adalah minuman yang sangat populer saat berkumpul bersama keluarga selama Tahun Baru Imlek. Namun, keduanya mengandung tanin, senyawa yang dapat menghambat penyerapan zat besi.
Tanin mengikat zat besi, terutama zat besi non-heme dari tumbuhan, sehingga sulit diserap tubuh. Untuk mengoptimalkan penyerapan mineral ini, sebaiknya hindari minum teh atau kopi saat atau segera setelah makan.
Makanan berminyak
Makanan yang digoreng dan berminyak sangat populer selama Tet, mulai dari lumpia hingga ayam goreng dan babi panggang. Namun, makanan berminyak ini akan meningkatkan risiko peradangan di usus, memengaruhi fungsi pencernaan, sehingga mengurangi kemampuan usus untuk menyerap zat besi.
Makanan kaya oksalat
Oksalat adalah senyawa yang ditemukan dalam bayam, bayam merah, kubis, kentang, dan cokelat. Oksalat dapat bergabung dengan zat besi membentuk senyawa yang tidak larut, sehingga menyulitkan tubuh untuk menyerap zat besi. Meskipun makanan ini sangat bergizi dan kaya vitamin, penderita defisiensi zat besi sebaiknya membatasi konsumsinya bersama makanan kaya zat besi, menurut Verywell Health.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/ngay-tet-nguoi-bi-thieu-chat-sat-nen-han-che-loai-4-thuc-pham-nay-18525011919012501.htm






Komentar (0)