
Yodium adalah mikronutrien esensial yang membantu tubuh memproduksi hormon tiroid, mengatur metabolisme, dan perkembangan otak. Kekurangan yodium, terutama pada ibu hamil dan anak kecil, dapat menyebabkan gangguan seperti gondok, hipotiroidisme, retardasi mental, keguguran, atau kelahiran prematur.
Dahulu, penyakit gondok akibat kekurangan yodium umum terjadi di daerah pegunungan, tetapi kini kondisi ini juga muncul di daerah perkotaan. Penyebab utamanya adalah kebiasaan tidak rutin mengonsumsi garam beryodium, melainkan menggunakan bumbu dapur asin tanpa tambahan yodium seperti bubuk bumbu, kecap ikan, atau bubuk bumbu.
Menurut Dr. Pham Thi Kim Que, Kepala Departemen Penyakit Dalam, Rumah Sakit Umum Buon Ma Thuot ( Dak Lak ), tahap awal kekurangan yodium seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas. "Ketika leher sudah membesar, lelah, dan mudah lupa, orang-orang pergi ke dokter, tetapi penyakitnya sudah serius," ujarnya memperingatkan.

Hasil Survei Gizi Umum 2019-2020 menunjukkan bahwa hanya sekitar 70% rumah tangga yang menggunakan garam beryodium, penurunan tajam dibandingkan dengan 92% pada tahun 2005. Di Dak Lak, meskipun 98% rumah tangga menggunakan garam beryodium, hanya 38,8% yang memenuhi standar pencegahan penyakit.
Para ahli merekomendasikan: hanya satu sendok teh garam beryodium per hari sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan yodium. Selain itu, Anda sebaiknya mengonsumsi suplemen makanan kaya yodium seperti makanan laut, sayuran hijau, telur, dan susu.
Menyambut Hari Nasional Pembelian dan Penggunaan Garam Beryodium (2 November), setiap keluarga harus mengambil tindakan hari ini:
Pilihlah garam yang berlabel "GARAM BERYODIUM" pada kemasannya.
Simpan garam dengan benar, hindari kelembaban dan sinar matahari.
Dorong anggota keluarga untuk menggunakannya bersama-sama guna mencegah kekurangan yodium.
Sumber: https://baolaocai.vn/ngay-toan-dan-mua-va-su-dung-muoi-iod-211-hanh-dong-nho-loi-ich-lon-cho-cong-dong-post885868.html






Komentar (0)