Gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah berlaku pada tanggal 27 November, setelah lebih dari setahun pertempuran yang menewaskan ribuan orang.
Gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah di Lebanon dimulai pada pukul 4 pagi tanggal 27 November (sekitar pukul 9 pagi tanggal 27 November waktu Vietnam), mengakhiri konflik yang berlangsung lebih dari 13 bulan dan memaksa puluhan ribu orang di Israel dan ratusan ribu orang di Lebanon meninggalkan rumah mereka, menurut AFP.
Tujuan dari perjanjian gencatan senjata
Gencatan senjata tersebut berlaku setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa Israel dan Hizbullah telah menerima kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi oleh AS dan Prancis, menurut Reuters. Presiden Biden menekankan bahwa kesepakatan tersebut "dirancang untuk mengakhiri permusuhan secara permanen" antara Israel dan Hizbullah.
Perdana Menteri Israel Siap Gencatan Senjata di Lebanon, Peringatan Hizbullah
Kesepakatan baru tersebut menetapkan gencatan senjata selama 60 hari, yang dijelaskan oleh para negosiator sebagai dasar untuk gencatan senjata jangka panjang. Selama masa tersebut, anggota Hizbullah diperkirakan akan mundur sekitar 40 kilometer dari perbatasan Lebanon-Israel, sementara pasukan darat Israel akan mundur dari wilayah Lebanon, menurut CNN.
Berdasarkan perjanjian tersebut, tentara Lebanon juga akan melakukan pengawasan ketat terhadap aktivitas Hizbullah di selatan Sungai Litani, untuk mencegah anggota Hizbullah berkumpul kembali di sana. Selain itu, pasukan penjaga perdamaian PBB, tentara Lebanon, dan sebuah komisi multinasional akan ditugaskan untuk memantau aktivitas Hizbullah.
Seorang gadis Lebanon merayakan di jalan pada tanggal 27 November, setelah gencatan senjata mulai berlaku.
Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib mengatakan militer akan mengerahkan setidaknya 5.000 tentara di Lebanon selatan seiring mundurnya pasukan Israel. Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati menyebut gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah sebagai "langkah fundamental" menuju pemulihan stabilitas di kawasan tersebut.
"Isolasi Hamas, fokus pada Iran"
Di pihak Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan ia siap untuk menerapkan gencatan senjata tetapi akan menanggapi dengan tegas setiap pelanggaran oleh Hizbullah, menurut Reuters. Netanyahu mengatakan Hizbullah jauh lebih lemah dibandingkan ketika konflik Hizbullah-Israel pecah, tak lama setelah kelompok bersenjata Hamas menyerang Israel selatan pada 7 Oktober 2023, yang memicu serangan balasan Israel yang menargetkan Hamas di Jalur Gaza.
Bapak Netanyahu menegaskan bahwa dalam pertempuran lebih dari 13 bulan, tentara Israel telah membuat Hizbullah mundur beberapa dekade, melenyapkan para pemimpin senior, menghancurkan sebagian besar rudal dan roket Hizbullah, serta memusnahkan sebagian besar infrastrukturnya di dekat perbatasan Lebanon-Israel. Hingga kemarin sore, belum ada informasi mengenai reaksi Hizbullah terhadap pernyataan Bapak Netanyahu maupun gencatan senjata tersebut.
Perdana Menteri Netanyahu juga menekankan bahwa gencatan senjata dengan Hizbullah akan memberi tentara Israel kesempatan untuk beristirahat, sekaligus mengisolasi Hamas di Gaza. "Dengan kepergian Hizbullah, Hamas akan sendirian dalam pertempuran. Tekanan kami terhadap mereka akan meningkat," kata Netanyahu.
Menurut Netanyahu, gencatan senjata dengan Hizbullah akan memungkinkan militer Israel untuk "berfokus pada ancaman dari Iran." Teheran adalah pendukung utama Hizbullah dan Hamas, serta pasukan proksi lainnya yang mengaku berkonflik dengan Israel.
Hizbullah mengatakan telah menghancurkan enam tank Merkava Israel
Setelah gencatan senjata berlaku, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei mengatakan bahwa Teheran "menyambut baik berita" Israel yang mengakhiri "agresinya terhadap Lebanon", dan menekankan "dukungan teguh Iran terhadap pemerintah dan perlawanan Lebanon".
Selain itu, seorang pejabat senior Hamas mengatakan kemarin bahwa Hamas menyambut baik gencatan senjata Israel-Hizbullah. Pejabat tersebut menekankan bahwa Hamas siap untuk gencatan senjata dengan Israel dan kesepakatan serius untuk pertukaran tahanan, tetapi masih menuduh Israel menghalangi perjanjian tersebut, menurut AFP.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/ngung-ban-voi-hezbollah-israel-phat-canh-bao-toi-iran-185241127222848803.htm






Komentar (0)