Pria paruh baya tiba-tiba menemukan bahwa dirinya menderita ginekomastia

Selama bertahun-tahun, Tn. NVT (52 tahun) selalu merasa minder dan tidak percaya diri karena payudaranya yang luar biasa besar. Di rumah sakit, dokter mendiagnosisnya menderita ginekomastia.

Người đàn ông bị nữ hóa tuyến vú - Ảnh 1. — Dokter di Rumah Sakit Umum Hoe Nhai ( Hanoi ) melakukan operasi pada pasien dengan ginekomastia - Foto: Disediakan oleh rumah sakit

Rasa tidak percaya diri karena ukuran payudara yang terlalu besar

Pada tanggal 27 Oktober, Dr. Nguyen Minh Nghia - yang bertanggung jawab atas departemen bedah kosmetik, Rumah Sakit Umum Hoe Nhai (Hanoi), menginformasikan bahwa rumah sakit tersebut baru saja berhasil melakukan operasi pada seorang pria dengan payudara seperti wanita.

Menurut dokter, Tn. NVT (52 tahun, Hanoi) datang ke klinik setelah bertahun-tahun menderita payudara yang terlalu besar. Ia sering merasa sangat tidak nyaman dan malu dalam kehidupan sehari-hari, tidak bisa bertelanjang dada atau mengenakan kaus atau kemeja karena "payudaranya yang besar". Hal ini sangat memengaruhi kondisi psikologisnya.

Di rumah sakit, dokter melakukan tes hormon untuk menilai gangguan tersebut, serta tes fungsi hati dan ginjal. Pasien menjalani USG dan dokter melihat adanya pertumbuhan jaringan kelenjar susu, yang mendiagnosis Tn. T. menderita ginekomastia idiopatik.

Dokter menyarankan mastektomi dan sedot lemak untuk meratakan dada dan mengecilkan puting. Pasien menginginkan pengecilan puting, bukan untuk meratakan dada karena payudaranya tidak kendur dan tidak terlalu memengaruhi penampilannya.

"Pasien menjalani operasi pengecilan puting 2 sumbu, yang memakan waktu 30 menit. Kondisi kesehatan pasien saat ini stabil setelah operasi," ujar Dr. Nghia.

Apa itu ginekomastia?

Menurut dr. Nghia, ginekomastia adalah peningkatan jumlah jaringan payudara pada pria, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara dua hormon, estrogen dan testosteron.

Kondisi ini dapat terjadi pada satu atau kedua payudara, terkadang tidak merata. Ginekomastia tidak sama dengan peningkatan jaringan lemak normal pada payudara, yang juga dikenal sebagai pseudoginekomastia.

Bila menderita ginekomastia, laki-laki mungkin mengalami beberapa gejala seperti: payudara lebih besar dari ukuran normal; nyeri dada (umum terjadi pada remaja); pembengkakan jaringan payudara; nyeri payudara saat disentuh; puting sensitif saat bergesekan dengan pakaian.

Perubahan hormonal alami dapat menyebabkan ginekomastia pada pria lanjut usia. Kondisi ini biasanya terjadi dalam tiga tahap.

Bayi baru lahir: Sekitar 60-90% bayi laki-laki baru lahir mengalami ginekomastia akibat tingginya kadar estrogen yang ditularkan dari darah ibu melalui plasenta. Namun, kondisi ini biasanya membaik dalam 2-3 minggu setelah lahir.

Pubertas: 48-69% orang mengalami kondisi ini akibat ketidakseimbangan hormon selama masa pubertas. Namun, pada sebagian besar kasus, kondisi ini akan hilang setelah 12-24 bulan.

Usia paruh baya: Ketika pria mencapai usia 50-80 tahun, mereka mengalami ginekomastia.

Menurut Dr. Nghia, beberapa obat dapat menyebabkan ginekomastia, seperti penggunaan steroid anabolik, yang umum terjadi pada beberapa atlet.

Beberapa tanaman herbal telah terbukti berhubungan dengan penyakit ini seperti minyak lavender dan minyak pohon teh yang mengandung unsur mirip estrogen dan anti-androgen lemah, Tribulus terrestris yang mengandung khasiat obat yang digunakan untuk menggantikan androgen anabolik atau Dong-quai atau Angelica varsinensis yang mengobati gangguan ginekologi dan mengandung fito-estrogen...

"25% pasien ginekomastia tidak diketahui penyebabnya. Ginekomastia biasanya jinak dan dapat terjadi pada satu atau kedua payudara, terkadang tidak merata," kata Dr. Nghia.

Pada sebagian besar kasus selama masa pubertas, jaringan payudara yang membesar dapat menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 6 bulan hingga 2 tahun. Namun, payudara yang terlalu besar dapat menyebabkan masalah psikologis berupa rasa percaya diri dan kompleks citra tubuh pada pria.

Perawatan untuk kondisi ini meliputi pengobatan hormonal, penggantian testosteron, atau pembedahan...

Di mana, pembedahan sering dilakukan melalui sayatan di sekitar areola, membantu meningkatkan estetika, waktu pemulihan pascaoperasi yang cepat, mengurangi rasa sakit bagi pasien, dan mempercepat pemulangan dari rumah sakit.

Dokter Nghia juga menyarankan agar pria yang melihat gejala tidak biasa segera mendatangi fasilitas medis spesialis untuk pemeriksaan, konsultasi, dan pengobatan lebih awal.