Minum kopi setiap hari dapat membantu melindungi hati terhadap penyakit hati berlemak. |
Diet padat gizi yang kaya akan serat, protein, pengurangan signifikan gula, garam, karbohidrat olahan dan lemak jenuh, serta minuman non-alkohol sering direkomendasikan bagi penderita penyakit hati berlemak.
Hati berlemak adalah kondisi di mana hati menyimpan terlalu banyak lemak. Jika tidak terdeteksi dan ditangani sejak dini, kondisi ini akan sangat memengaruhi fungsi hati dan menyebabkan berbagai komplikasi.
Dalam tubuh yang sehat, hati membuang racun dan menghasilkan empedu, cairan berwarna kuning kehijauan yang membantu memecah lemak menjadi asam lemak agar dapat dicerna. Penyakit hati berlemak merusak hati dan mencegahnya berfungsi sebagaimana mestinya, tetapi perubahan gaya hidup dapat membantu mencegahnya memburuk.
Pengobatan lini pertama untuk orang yang kelebihan berat badan atau obesitas dengan penyakit hati berlemak adalah penurunan berat badan secara bertahap, melalui kombinasi pengurangan asupan kalori, olahraga, dan makan sehat.
10 Makanan Baik untuk Penderita Penyakit Hati Berlemak
1. Kopi membantu menurunkan enzim hati yang abnormal
Minum secangkir kopi setiap hari dapat membantu melindungi dan mendetoksifikasi hati terhadap penyakit hati berlemak.
Sebuah tinjauan tahun 2021 menemukan bahwa konsumsi kopi secara teratur dikaitkan dengan berkurangnya risiko timbulnya penyakit hati berlemak, serta berkurangnya risiko perkembangan menjadi sirosis pada orang yang sudah didiagnosis dengan penyakit hati berlemak.
Kopi juga terbukti mengurangi enzim hati abnormal pada orang yang berisiko penyakit hati.
2. Sayuran hijau mencegah penumpukan lemak
Senyawa yang ditemukan dalam bayam dan sayuran berdaun hijau lainnya dapat membantu melawan penyakit hati berlemak.
Sebuah studi tahun 2021 menemukan bahwa mengonsumsi bayam secara khusus mengurangi risiko penyakit hati berlemak non-alkohol, mungkin karena nitrat dan polifenol berbeda yang ditemukan dalam sayuran berdaun hijau tersebut.
Menariknya, penelitian ini berfokus pada bayam mentah, karena bayam yang dimasak tidak memberikan hasil yang sejelas itu. Hal ini mungkin karena memasak bayam (dan sayuran hijau lainnya) dapat mengurangi kandungan polifenol dan aktivitas antioksidan.
3. Kacang-kacangan dan kedelai membantu mengurangi risiko penyakit hati berlemak.
Baik kacang-kacangan maupun kedelai telah terbukti bermanfaat dalam mengurangi risiko perlemakan hati.
Mengonsumsi kacang-kacangan bahkan dapat membantu menurunkan gula darah dan trigliserida pada penderita obesitas. Selain itu, sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa pola makan kaya kacang-kacangan khususnya berkaitan dengan penurunan risiko penyakit hati berlemak.
Beberapa penelitian juga menemukan bahwa mengonsumsi kedelai (baik menggantikan daging atau ikan, atau dengan mengonsumsi sup miso yang mengandung kedelai fermentasi) juga membantu melindungi hati.
Ini mungkin karena kacang kedelai mengandung protein β-conglycinin tingkat tinggi, yang terkenal karena kemampuannya membantu mengurangi kadar trigliserida dan dapat melindungi dari penumpukan lemak visceral.
Selain itu, tahu adalah makanan rendah lemak yang merupakan sumber protein yang baik, menjadikannya pilihan ideal jika Anda mencoba membatasi asupan lemak.
Ikan salmon kaya akan asam omega-3 yang baik untuk penderita penyakit hati berlemak. |
4. Ikan membantu mengurangi peradangan dan pembakaran lemak
Ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan tuna kaya akan asam lemak omega-3. Omega-3 dapat bermanfaat bagi penderita penyakit hati berlemak dengan mengurangi lemak hati, meningkatkan kolesterol HDL yang bersifat protektif, dan menurunkan kadar trigliserida.
5. Oatmeal menambah serat
Makanan yang kaya serat, biji-bijian utuh seperti oatmeal dikaitkan dengan berkurangnya risiko penyakit terkait perlemakan hati.
Penelitian telah menunjukkan bahwa pola makan bergizi tinggi yang mengandung makanan berserat tinggi seperti gandum efektif bagi penderita penyakit hati berlemak dan dapat membantu menurunkan kadar trigliserida.
6. Kacang membantu mengurangi peradangan
Pola makan tinggi kacang-kacangan telah dikaitkan dengan berkurangnya peradangan, resistensi insulin, stres oksidatif, dan lebih rendahnya kejadian penyakit hati berlemak.
Sebuah penelitian besar dari Tiongkok menemukan bahwa peningkatan konsumsi kacang-kacangan secara signifikan berhubungan dengan berkurangnya risiko penyakit hati berlemak, dan penelitian tersebut menemukan bahwa orang-orang dengan penyakit hati berlemak yang mengonsumsi kacang kenari mengalami perbaikan dalam tes fungsi hati.
7. Kunyit membantu mengurangi tanda-tanda kerusakan hati
Kurkumin — bahan aktif dalam kunyit — dapat mengurangi penanda kerusakan hati pada orang dengan penyakit hati berlemak.
Penelitian yang berfokus pada suplementasi kunyit telah menunjukkan bahwa suplemen tersebut dapat mengurangi kadar serum alanine aminotransferase (ALT) dan aspartate aminotransferase (AST) — dua enzim yang kadarnya sangat tinggi pada orang dengan penyakit hati berlemak.
Kurkumin dalam kunyit dapat mengurangi penanda kerusakan hati pada orang dengan penyakit hati berlemak. |
8. Biji bunga matahari adalah antioksidan
Biji bunga matahari sangat kaya akan vitamin E, antioksidan yang sering digunakan dalam pengobatan penyakit hati berlemak.
Meskipun sebagian besar penelitian tentang penyakit hati berlemak dan vitamin E berfokus pada suplemen, 100 gram biji bunga matahari mengandung sekitar 20 mg vitamin E, lebih dari 100% dari nilai harian yang direkomendasikan. Jika Anda ingin meningkatkan asupan vitamin E secara alami, pertimbangkan untuk mengonsumsi biji bunga matahari.
9. Tingkatkan asupan lemak tak jenuh
Mengganti sumber lemak jenuh seperti mentega, daging berlemak, sosis, dan daging olahan dengan sumber lemak tak jenuh seperti margarin, minyak zaitun, selai kacang, dan ikan berlemak mungkin bermanfaat bagi penderita penyakit hati berlemak.
10. Bawang putih meningkatkan kesehatan secara keseluruhan
Bawang putih tidak hanya menambah rasa pada makanan, tetapi penelitian eksperimental kecil juga menunjukkan bahwa suplemen bubuk bawang putih dapat membantu mengurangi berat badan dan lemak tubuh pada orang dengan penyakit hati berlemak.
Dalam sebuah studi tahun 2020, pasien dengan penyakit hati berlemak yang mengonsumsi 800 mg bubuk bawang putih setiap hari selama 15 minggu mengalami pengurangan lemak hati dan peningkatan kadar enzim.
Bawang putih dapat membantu mengurangi berat badan dan lemak tubuh pada orang dengan penyakit hati berlemak. |
Makanan yang Harus Dihindari Jika Anda Mengidap Penyakit Hati Berlemak
Jika Anda menderita penyakit hati berlemak, dokter mungkin menyarankan Anda untuk menghindari makanan tertentu—atau setidaknya membatasinya sebisa mungkin. Makanan-makanan ini seringkali berkontribusi terhadap kenaikan berat badan dan dapat meningkatkan kadar gula darah, jadi hindarilah sebisa mungkin.
Alkohol: Alkohol dapat menjadi penyebab utama penyakit hati berlemak serta penyakit hati lainnya.
Batasi gula: Hindari makanan manis seperti permen, kue kering, minuman ringan, dan jus buah. Gula darah tinggi meningkatkan jumlah lemak yang tersimpan di hati.
Makanan yang digoreng: Makanan ini tinggi lemak dan kalori.
Kurangi garam: Mengonsumsi terlalu banyak garam dapat meningkatkan risiko penyakit hati berlemak. Disarankan untuk membatasi asupan natrium hingga kurang dari 2.300 mg per hari. Penderita tekanan darah tinggi sebaiknya membatasi asupan garam hingga tidak lebih dari 1.500 mg per hari.
Roti putih: Tepung putih seringkali diproses secara berlebihan, dan produk yang terbuat darinya dapat meningkatkan gula darah Anda lebih tinggi daripada biji-bijian utuh karena kurangnya serat. Anda mungkin perlu membatasi asupan nasi.
Daging merah: Daging sapi dan babi tinggi lemak jenuh. Daging olahan seperti sosis, bacon, dll. juga harus dibatasi karena mengandung banyak natrium dan lemak jenuh.
Cara tambahan untuk mengobati penyakit hati berlemak
Selain perubahan pola makan, beberapa perubahan gaya hidup lainnya dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan hati.
Olahraga: Olahraga yang dikombinasikan dengan diet dapat membantu Anda menurunkan berat badan dan mengendalikan penyakit hati. Usahakan untuk berolahraga aerobik setidaknya 30 menit hampir setiap hari dalam seminggu.
Menurunkan lipid darah: Perhatikan asupan lemak jenuh dan gula Anda untuk membantu mengontrol kadar kolesterol dan trigliserida. Jika diet dan olahraga tidak cukup untuk menurunkan kolesterol Anda, konsultasikan dengan dokter Anda tentang pengobatan.
Mengelola diabetes: Diabetes dan penyakit hati berlemak sering terjadi bersamaan. Pola makan dan olahraga dapat membantu mengelola kedua kondisi tersebut. Jika gula darah Anda tetap tinggi, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk menurunkannya.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)