| Gubernur Bank Sentral Nigeria, Bapak Godwin Emefiele. (Sumber: premiumtimesng) |
Pada tanggal 10 Juni, Badan Keamanan Dalam Negeri Nigeria (DSA) mengumumkan bahwa pasukan keamanan setempat telah menangkap Tn. Godwin Emefiele, yang baru-baru ini diskors dari jabatannya sebagai Gubernur CBN setelah hampir satu dekade menjabat.
CBN belum menanggapi informasi di atas. Wakil Gubernur CBN akan mengambil alih peran Gubernur sementara sambil menunggu penyelesaian investigasi.
Seorang juru bicara pemerintah mengatakan penangguhan tersebut merupakan bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung terhadap kantor Tn. Emefiele dan rencana reformasi sektor keuangan.
Nigeria sedang mengalami krisis ekonomi akibat kebijakan pertukaran mata uang yang longgar. Tujuan awal rencana ini adalah untuk menghapus sistem ekonomi uang tunai ilegal dan menggantinya dengan uang kertas baru guna mendorong masyarakat menyimpan Naira mereka di bank.
Namun, sistem perbankan negara tersebut tidak memiliki cukup uang kertas baru untuk ditukarkan sebelum uang kertas Naira lama ditarik. Hal ini menciptakan krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya di Afrika dan memicu serangkaian protes dan kerusuhan ketika orang-orang menyerbu dan merusak cabang-cabang bank.
Per Januari 2023, peraturan baru Bank Sentral Singapura (CBN) hanya mengizinkan penarikan sebesar 100.000 Naira, setara dengan 217 dolar AS per minggu. Sementara itu, pemerintah baru berhasil memulihkan 1,3 triliun Naira dari total 3,23 triliun Naira.
Banyak yang menyalahkan cabang bank masing-masing.
Oleh karena itu, masing-masing cabang bank terus menerbitkan uang kertas lama, alih-alih uang kertas baru, hingga uang kertas lama tersebut tidak lagi beredar. Oleh karena itu, uang kertas lama masih beredar.
Krisis uang tunai kini telah menjadi isu politik utama dengan adanya seruan bagi Presiden Muhammadu Buhari untuk bertindak guna menghindari kehilangan suara pada pemilu mendatang.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)