Menurut statistik terbaru Bank Negara, rasio utang macet pada neraca telah mencapai 4,95%, utang macet dijual ke VAMC dan utang macet yang berisiko menjadi utang macet sangat tinggi.
Dalam keterangan pers di sela konferensi pers belum lama ini, Wakil Gubernur Bank Negara Dao Minh Tu mengatakan, kenaikan rasio utang macet ini disebabkan perekonomian tengah menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan.
Menetapkan tugas utama pada tahun 2024, Deputi Gubernur Tetap Bank Negara Vietnam mengatakan bahwa Bank Negara Vietnam akan mengarahkan lembaga-lembaga kredit untuk meningkatkan penanganan dan pemulihan utang macet; berupaya agar rasio utang macet pada neraca (tidak termasuk bank-bank komersial yang lemah) berada di bawah 3% pada tahun 2024.
Terkait dengan tetap dipertahankannya Surat Edaran 02 tentang restrukturisasi utang dan pemeliharaan kelompok utang, Wagub menyampaikan akan dipertimbangkan agar dapat tetap diterapkan apabila diperlukan.
"Per 30 Juni, jika perekonomian masih membutuhkannya dan bisnis masih membutuhkannya, sekitar 3 bulan sebelumnya, kami akan mengajukan proposal untuk terus mempertahankan Surat Edaran 02," kata Bapak Dao Minh Tu.
Bank Negara juga akan terus berkoordinasi dengan instansi-instansi di DPR untuk menyelesaikan rancangan Undang-Undang Lembaga Perkreditan (yang telah diubah) dan menyerahkannya kepada DPR pada sidang berikutnya. Menyusun, mengajukan, dan menerbitkan dokumen hukum terperinci setelah Undang-Undang Lembaga Perkreditan (yang telah diubah) diundangkan.
Sejalan dengan itu, Bank Negara akan terus mendorong transformasi digital dalam kegiatan perbankan dan pembayaran nontunai, memenuhi kebutuhan model bisnis, produk, dan layanan baru berbasis teknologi informasi, perbankan digital, dan pembayaran digital. Bank Negara juga akan memperkuat keamanan dan keselamatan dalam kegiatan pembayaran dan transformasi digital.
Bank Negara Vietnam secara aktif melakukan inovasi dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemeriksaan, pengujian dan pengawasan sektor perbankan; melakukan pemeriksaan terfokus di area-area yang berpotensi menimbulkan risiko guna mencegah, mendeteksi dan menangani secara ketat risiko, permasalahan dan pelanggaran lembaga perkreditan, sehingga turut menjamin keamanan dan disiplin di pasar moneter dan perbankan.
Menurut para ahli keuangan, Surat Edaran 02 Bank Negara merupakan penyampaian informasi yang tepat waktu mengenai kesulitan-kesulitan antara bank dan perusahaan dalam perekonomian nasional.
Dengan adanya Surat Edaran 02 yang tidak memindahkan kelompok utang, memperpanjang atau menunda jangka waktu penagihan utang, dan tidak memindahkan piutang tak tertagih, maka pelaku usaha dapat bertahan, berkembang, dan dapat membayar kembali pinjaman kepada bank.
Namun, beberapa pendapat menyatakan bahwa Surat Edaran 02 tidak boleh diperpanjang terlalu lama agar tidak memengaruhi keamanan sistem perbankan. Pendapat lain menyarankan untuk memperpanjangnya hingga Juni 2025 guna membantu pemulihan sektor properti.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)