Petani Hai Duong bergandengan tangan untuk berbisnis

Petani Hai Duong berbagi pengalaman produksi pertanian

Persatuan - kunci kesuksesan

Hai Duong telah lama dikenal sebagai lahan pertanian yang subur dengan para petani yang gigih. Banyak petani secara proaktif bergabung membentuk koperasi dan kelompok-kelompok koperasi untuk berkembang bersama. Konsensus dan upaya bersama ini telah membantu semua pihak mengatasi kesulitan, meningkatkan efisiensi produksi, dan memperluas pasar produk pertanian.

Salah satu contohnya adalah Koperasi Tan Minh Duc di Komune Pham Tran (Gia Loc). Bapak Hoang Anh Thu, Wakil Direktur Koperasi Tan Minh Duc, mengatakan bahwa solidaritas ini paling jelas terlihat ketika Badai No. 3 menerjang daratan pada awal September 2024, yang menyebabkan kerusakan serius dengan kerugian hingga 180 miliar VND. Namun, berkat kerja sama para anggota, hanya dalam waktu 3 bulan, seluruh area rumah kaca berhasil dibangun kembali dan kegiatan produksi kembali normal.

Di masa-masa sulit, para anggota saling mendukung tanpa menghitung biaya. Ada yang menyumbangkan puluhan hari kerja untuk membersihkan rumah kaca, ada pula yang bersedia saling meminjamkan ratusan juta dong tanpa bunga.

Tak hanya saling mendukung dalam produksi, Koperasi Produk Pertanian Bersih Thanh Nhan di Desa Vu Xa, Kecamatan Thuong Quan (Kinh Mon) juga memanfaatkan produk singkong anggotanya untuk dijadikan tepung. Akibat dampak Badai No. 3, hasil singkong tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, bahkan terkadang tidak mencukupi untuk produksi. Namun, para anggota telah berdiskusi dan membeli umbi segar dari berbagai provinsi dan kota lain untuk menghasilkan tepung yang akan memenuhi kebutuhan pasar. Bapak Bui Van Thanh, Direktur koperasi ini, mengatakan bahwa semua anggotanya adalah produsen berpengalaman, sehingga setiap kali ada kesulitan, mereka bekerja sama untuk menemukan solusi yang cepat.

Para petani di kecamatan Vinh Cuong (Thanh Ha) berbagi pengalaman mereka dalam memanfaatkan cacing tanah sehingga setiap orang dapat memperoleh keuntungan yang baik.

Tak hanya di bidang budidaya, semangat saling mendukung juga terlihat jelas pada petani yang mengeksploitasi rươi di kelurahan Vinh Cuong (Thanh Ha). Dengan luas lahan eksploitasi rươi hampir 60 hektar, warga di sini rutin berbagi pengalaman untuk meningkatkan efisiensi panen. Jika dulu, satu rumah tangga memanen rươi berton-ton sementara rumah tangga lainnya tidak mendapatkan banyak, kini berkat saling belajar tentang cara memperbaiki lingkungan hidup untuk rươi, setiap rumah tangga memiliki hasil panen yang melimpah. Bersama-sama, mereka mempelajari waktu untuk memperbaiki tanah dan mengolah lingkungan air untuk memastikan pertumbuhan rươi terbaik. Khususnya, saat menjual rươi, warga berkomitmen untuk tidak menurunkan harga umum, memastikan keuntungan bagi rumah tangga. Dengan demikian, eksploitasi rươi semakin efektif, tidak ada yang kehilangan hasil panen.

Bapak Nguyen Huu Bach di Desa Thuan My, Kecamatan Vinh Cuong, saat ini memiliki lahan seluas 8 hektar untuk budidaya cacing tanah, menghasilkan pendapatan antara 800 juta hingga 1 miliar VND per tahun. Bapak Bach berkata: "Mereka yang menguasai teknik yang baik akan mewariskannya kepada orang lain agar mereka dapat bercocok tanam dengan lebih efektif. Tanpa kerja sama, pertanian akan sulit berhasil. Kekuatan solidaritas membantu kehidupan kita perlahan membaik."

Model koperasi di antara petani Hai Duong membuktikan bahwa solidaritas tidak hanya membantu mengatasi kesulitan tetapi juga menjadi dasar bagi pembangunan pertanian berkelanjutan.

Meningkatkan nilai produk pertanian

Petani bertukar pengalaman dalam produksi dan konsumsi produk pertanian melalui grup di Zalo

Dari pengalaman praktis, Tn. Pham Gia Vu, Direktur Koperasi Layanan Pertanian Komune Le Loi (Gia Loc) mengatakan bahwa ketika bekerja sama satu sama lain, orang tidak hanya menciptakan produk berkualitas tinggi tetapi juga berinvestasi dalam pengemasan, merek kolektif, pemrosesan, pengemasan produk... untuk meningkatkan nilai produk pertanian.

Berawal dari Koperasi Lebah Madu Chi Linh, Perusahaan Saham Gabungan Lebah Madu Viet Y (Chi Linh) telah mengembangkan semangat solidaritas dan mengatasi berbagai tantangan untuk menempatkan produk-produknya di pasar. Setiap anggota perusahaan ditugaskan untuk bertanggung jawab atas bidang tertentu, mulai dari produksi hingga konsumsi, membangun merek... Hingga kini, perusahaan ini memiliki lebih dari 2.000 koloni lebah. Tiga produk perusahaan ini telah memenuhi standar OCOP bintang tiga, yaitu: madu, royal jelly, dan sarang lilin lebah khusus. Selain untuk konsumsi dalam negeri, perusahaan ini juga telah bekerja sama dengan banyak perusahaan ekspor khusus untuk memasarkan produknya di Jerman, Amerika Serikat... Para anggota perusahaan ini semuanya adalah petani yang memiliki hasrat terhadap profesinya dan bertekad untuk mewujudkan aspirasi peningkatan mutu produk pertanian.

Selama bertahun-tahun, pemerintah daerah telah memainkan peran penting dalam memimpin, mengarahkan, dan mendukung petani dalam mempromosikan perdagangan, menemukan pasar baru, dan mempromosikan merek produk pertanian. Berkat koordinasi yang harmonis antara pemerintah dan petani, produk pertanian Hai Duong semakin dikenal luas, yang berkontribusi pada peningkatan pendapatan.

Terlepas dari bencana alam atau fluktuasi pasar, solidaritas dan kemauan untuk bangkit selalu menjadi faktor penentu keberhasilan petani Hai Duong.

Menurut Serikat Koperasi Provinsi Hai Duong, provinsi tersebut saat ini memiliki 530 koperasi, 800 kelompok koperasi, dan 155 rantai nilai dengan partisipasi perusahaan. Model keterkaitan rantai nilai antara koperasi, perusahaan, dan kerja sama internasional menghasilkan efisiensi ekonomi yang tinggi, menciptakan produk berkualitas, dan memperluas pasar konsumsi.

Menurut Ibu Nguyen Thi Thu Huong, Ketua Serikat Koperasi Provinsi Hai Duong, di waktu mendatang, unit tersebut akan fokus pada pembangunan model koperasi yang menerapkan teknologi tinggi dan teknologi digital yang terkait dengan pemrosesan dan konsumsi sesuai dengan rantai nilai, meningkatkan kualitas, efisiensi, daya saing, dan secara proaktif berintegrasi secara internasional.

Komentar (0)