Raksasa teknologi China itu mengatakan pihaknya membuka sumber empat model di bawah Wan2.1, versi terbaru platform AI Alibaba yang dapat menghasilkan gambar dan video dari perintah teks dan gambar masukan.
Teknologi AI sumber terbuka telah menjadi sorotan sejak perusahaan Tiongkok, DeepSeek, mengguncang pasar global pada bulan Januari. DeepSeek mengklaim model AI-nya dibangun dengan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan perusahaan-perusahaan AI terkemuka dunia, namun tetap mengandalkan chip Nvidia yang kurang canggih.
Model DeepSeek bersifat sumber terbuka, seperti halnya Alibaba, yang berarti dapat diunduh dan dimodifikasi oleh orang lain. Perusahaan-perusahaan Tiongkok khususnya telah mendorong model sumber terbuka. Produk-produk Alibaba dan DeepSeek kini termasuk yang paling banyak digunakan secara global.
Alibaba mengumumkan model sumber terbuka pertamanya pada Agustus 2023. Di AS, Meta memimpin persaingan sumber terbuka dengan model Llama-nya.
Dalam perkembangan lainnya, Alibaba pada tanggal 24 Februari mengumumkan rencana untuk berinvestasi lebih dari 380 miliar yuan (sekitar 53 miliar USD) dalam mengembangkan infrastruktur komputasi awan dan AI selama tiga tahun ke depan.
Alibaba sebelumnya melaporkan peningkatan pendapatan sebesar 8% pada kuartal keempat 2024 menjadi 280 miliar yuan. Hasil yang lebih baik dari perkiraan ini mendorong harga saham perusahaan naik 14% di Bursa Efek Hong Kong pada 21 Februari.
Saham Alibaba telah melonjak tahun ini, didorong oleh beberapa faktor termasuk peningkatan kinerja keuangan dan sinyal terkini bahwa Presiden Tiongkok Xi Jinping menganjurkan dukungan lebih lanjut untuk sektor swasta dalam negeri.






Komentar (0)