
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara kepada media di Washington, AS (Foto: UPI).
"Kami memiliki 880.000 tentara," kata pemimpin itu dalam sebuah program yang disiarkan pada tanggal 29 Januari.
"Kita punya tentara sejuta orang. Di saat yang sama, kita punya 30 juta orang sekarang, 30 juta orang bekerja, dan mungkin bahkan lebih. Saya tidak bisa menyebutkan angka pastinya," kata Zelensky.
Tn. Zelensky mencatat bahwa belum diketahui secara pasti berapa banyak warga negara yang telah meninggalkan Ukraina sejak pecahnya konflik.
“Kami tidak tahu – 6,5 hingga 7,5 juta – berapa banyak orang yang pergi sejak awal,” kata pemimpin Ukraina tersebut.
Dalam wawancara tersebut, Presiden Zelensky juga menyampaikan keinginannya agar pimpinan militer mengesahkan undang-undang tentang mobilisasi yang adil dan mendigitalkan proses wajib militer.
"Pemberhentian merupakan bagian penting dari setiap rencana pemanggilan. Banyak prajurit telah berada di medan perang dalam waktu yang lama, dalam beberapa kasus hingga 700 hari," ujarnya.
Presiden Zelensky juga mengkritik perwakilan kantor perekrutan militer setempat yang turun ke jalan untuk mengumpulkan orang-orang yang tidak melapor untuk dinas militer.
"Mereka seharusnya tidak melakukan ini. Itulah sebabnya ketika saya menyusun RUU ini, saya meminta militer dan anggota parlemen kita untuk menghentikan penegakan hukum melalui patroli jalanan. Hari ini kita dapat menyelesaikan masalah ini melalui komunikasi digital...", ujar Presiden.
Sebelumnya, pada Desember 2023, Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan bahwa jumlah tentara Rusia yang bertempur di Ukraina adalah 617.000.
Pada bulan yang sama, Tn. Zelensky mengumumkan bahwa tentara Ukraina mencakup hampir 600.000 tentara dari berbagai cabang.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)