Menurut TechSpot , OpenAI menghadapi banyak tantangan dalam mengembangkan ChatGPT-5, sebuah model bahasa besar generasi berikutnya. ChatGPT-5, dengan nama kode "Project Orion," telah dikembangkan selama 18 bulan tetapi belum menunjukkan kemajuan yang signifikan.
Meskipun OpenAI telah menyelesaikan setidaknya dua fase pelatihan awal, hasilnya belum sebagus yang diharapkan. Salah satu alasan utamanya adalah kurangnya keragaman dan kualitas data pelatihan. Penggunaan data dari internet publik telah mencapai batasnya, memaksa perusahaan untuk mencari alternatif seperti membuat data agregat atau mempekerjakan orang untuk menghasilkan data secara manual.
GPT-5 membutuhkan 133 kali lebih banyak GPU daripada GPT-4, yang akan menjadi tantangan sulit bagi OpenAI.
Meskipun pembuatan data oleh manusia menawarkan kualitas yang lebih baik, metode ini menghadapi kendala dalam hal waktu dan biaya. Misalnya, menghasilkan satu miliar token (unit teks yang diproses oleh model AI) data akan membutuhkan sekitar 1.000 orang yang menulis 5.000 kata setiap hari selama berbulan-bulan. Sementara itu, metode yang menggunakan data agregat—yang dihasilkan oleh model AI saat ini—membawa risiko terkait kualitas, meningkatkan kemungkinan terjadinya siklus data yang tidak efisien.
Selain masalah data, proses pelatihan ChatGPT-5 juga menghadapi kendala teknis. Fase pengujian awal berjalan lebih lambat dari yang diharapkan, menyebabkan waktu pelatihan yang lebih lama dan peningkatan biaya untuk pelatihan skala besar. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang kelayakan pengembangan model yang lebih unggul dari GPT-4, yang telah menghabiskan biaya miliaran dolar untuk disempurnakan.
Selain itu, ketidakstabilan internal di OpenAI telah berdampak signifikan pada kemajuan proyek. Pada akhir tahun 2023, CEO Sam Altman diskors sementara, yang menyebabkan kepergian lebih dari 20 personel kunci tahun ini. Altman mengakui bahwa rilis GPT-40 yang lebih awal adalah alasan utama penundaan ChatGPT-5.
Keterlambatan dan kenaikan biaya telah memberikan tekanan signifikan pada OpenAI dari para investor, khususnya Microsoft – mitra terbesar perusahaan tersebut. Dengan miliaran dolar yang telah diinvestasikan di bidang AI, OpenAI wajib menunjukkan bahwa ChatGPT-5 merupakan peningkatan signifikan dibandingkan pendahulunya. Namun, dengan semakin langkanya data pelatihan, tujuan ini terbukti sulit dicapai.
Saat ini, masa depan ChatGPT-5 masih belum pasti. OpenAI perlu mengatasi tantangan yang ada dan menemukan cara untuk mengoptimalkan sumber daya agar dapat mempertahankan posisinya dalam persaingan teknologi kecerdasan buatan.
Sumber: https://thanhnien.vn/openai-doi-mat-kho-khan-lon-khi-phat-trien-chatgpt-5-1852412232345532.htm






Komentar (0)