"Saya penasaran apa yang dipikirkan Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT)? Saya rasa Masatada Ishii memimpin tim dengan cukup baik. Pertandingan tim nasional berikutnya kurang dari sebulan lagi. Mengapa mereka tiba-tiba memecatnya?", ungkap akun Thailand Vittavat Tanyaviboon di halaman FA Thailand tentang keputusan FAT yang membingungkan tersebut.
Oleh karena itu, pada 21 Oktober, FAT secara resmi mengumumkan pemutusan kontrak dengan pelatih kepala tim nasional Masatada Ishii. FAT menjelaskan bahwa pemutusan kontrak tersebut merupakan hasil dari "proses penilaian profesional oleh departemen teknis", serta bahwa "orientasi kerja Pelatih Ishii tidak lagi sejalan dengan rencana pengembangan jangka panjang sepak bola Thailand".
Keputusan FAT tersebut juga mengejutkan pelatih asal Jepang itu sendiri, sebab pelatih berusia 58 tahun itu baru saja bertemu dengan FAT pada pagi hari untuk membahas masalah profesional, tetapi pada sore harinya ia menerima "pemberitahuan pemecatan".

Pelatih Masatada Ishii (paling kanan) dipecat hanya beberapa jam setelah pertemuan profesional dengan FAT pada 21 Oktober (Foto: FA Thailand).
Pelatih Ishii ditunjuk untuk memimpin tim nasional Thailand mulai Desember 2023, menggantikan pelatih Mano Polking. Selama hampir dua tahun menjabat, ia memimpin "Gajah Perang" menjalani total 30 pertandingan, menang 16 kali, seri 6 kali, dan kalah 8 kali, dengan rasio kemenangan 53%. Di bawah Masatada Ishii, Thailand mencetak 58 gol dan kebobolan 34 gol.
Banyak penggemar Thailand terkejut dengan keputusan FAT untuk memecat ahli strategi Jepang itu.
Masatada Ishii memperkuat tim nasional, mengembangkan kemampuan taktis bagi lebih banyak pemain, dan mendatangkan banyak pemain berkualitas. Nama-nama tersebut antara lain Seksarn Ratri, Irfan Dorola, Jonathan Thanawat, Thitathorn, Krishta, Kakna, Tharongwut, Prometh, Krakat, Anant, Akphong, Ben Davis, James Barenford, dan Patrick Guttafson.
Dia sangat rajin menonton pertandingan Liga Thailand untuk menemukan bakat. Dia memiliki arahan yang metodis untuk mengembangkan tim, tetapi akhirnya dia dipecat. "Saya kehilangan kepercayaan pada FAT. Saya sangat kecewa dengan keputusan pemecatan ini," komentar Just The Wheel PiK Are.
"Dia baru saja membantu tim Thailand meraih dua kemenangan beruntun di kualifikasi Piala Asia 2027 melawan Taiwan. Tapi dia tiba-tiba dipecat. Kenapa tidak memberinya kesempatan sampai kontraknya berakhir, atau setidaknya sampai akhir kualifikasi Piala Asia 2027? Tindakan FAT tampak sangat tidak profesional," kata Naiwinit Mai.
"Dia membantu tim nasional memenangkan 16 dari 30 pertandingan? Berapa banyak pertandingan lagi yang ingin dimenangkan FAT agar puas? Apakah 20, 25, atau 30? Apa yang akan terjadi jika tim Thailand kalah dalam dua pertandingan berikutnya di kualifikasi Piala Asia 2027? Siapa yang akan bertanggung jawab?" tegas PTong CJpapa.
"Keputusan ini gila. Di mana kita bisa menemukan pelatih asing sededikasi dia? Saya sangat kecewa dengan keputusan FAT," kritik Tutor Khor.
"Saya sangat sedih dan menyesal. Saya sangat mengagumi Masatada Ishii yang memimpin tim Thailand. Dia membantu saya kembali menonton sepak bola Thailand setelah masa Kiatisak. Saya sama sekali tidak mendukung pemecatan Ishii oleh FAT," tutup akun One Lumpinee FC.
Sumber: https://dantri.com.vn/the-thao/phan-ung-cua-cdv-thai-lan-khi-fat-bat-ngo-sa-thai-hlv-masatada-ishii-20251021221854066.htm
Komentar (0)