Pada sore hari tanggal 21 Oktober, Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT) tiba-tiba memecat pelatih Masatada Ishii. Perlu diketahui bahwa pada pagi hari yang sama, pelatih asal Jepang tersebut masih dalam pertemuan teknis dengan FAT. Keputusan tersebut membuat pelatih Masatada Ishii merasa geram dan menganggap FAT tidak tulus.

Surat kabar Thairath mengatakan bahwa kekalahan Thailand dalam dua pertandingan melawan Vietnam di final Piala AFF 2024 menjadi salah satu alasan pemecatan pelatih Masatada Ishii (Foto: Huong Duong).
Surat kabar Thairath mengemukakan 7 faktor yang menyebabkan pelatih kelahiran 1967 itu kehilangan pekerjaannya. Di antaranya, secara mengejutkan mereka menyebut tim nasional Vietnam. Surat kabar ini menulis: "Salah satu alasan Masatada Ishii kehilangan pekerjaannya adalah kekalahan dalam dua pertandingan melawan tim nasional Vietnam di final Piala AFF 2024 dan kekalahan dari lawannya. Sebelumnya, Thailand juga kalah dari Filipina untuk pertama kalinya dalam 52 tahun."
Reputasi pelatih Masatada Ishii memang terpuruk setelah tim Thailand gagal mempertahankan gelar juara Piala AFF 2020 dan 2022. Sebelumnya, "Gajah Perang" jarang sekali kalah dari tim Vietnam, tetapi di turnamen akhir tahun lalu, mereka tumbang dua kali.
Hal ini membuat pelatih Jepang tersebut menerima kritik pedas. Namun, FAT tetap memutuskan untuk mempercayai ahli strategi ini untuk mencapai turnamen yang lebih bergengsi.
Surat kabar Thairath juga mengatakan bahwa kekalahan tim Thailand di final Piala Raja melawan Irak di kandang sendiri dan kekalahan 1-3 dari Turkmenistan di kualifikasi Piala Asia 2027 secara signifikan mengurangi kepercayaan pada pelatih Masatada Ishii.

Pelatih Masatada Ishii tidak populer di kalangan penggemar Thailand maupun Komite Teknis FAT (Foto: FAT).
Surat kabar tersebut juga menyoroti beberapa faktor lain: "Pelatih Masatada Ishii mengabaikan pemain yang sedang dalam performa bagus dan hanya setia kepada sekelompok pemain, meskipun mereka jarang bermain di level klub. Selain itu, ia tidak menciptakan motivasi dan semangat bagi tim."
Pelatih asal Jepang tersebut juga mengabaikan saran dari Komite Teknis FAT, termasuk Chanwit Phonchiwin (Wakil Presiden FAT) dan Piyapong Pue-on (Anggota Eksekutif FAT). Hal ini menyebabkan ia tidak mendapatkan simpati dari Komite Teknis dalam menilai situasi.
FAT harus segera mencari pelatih baru untuk tim nasional karena mereka akan bertanding melawan Sri Lanka pada 18 November. Di antara mereka, pelatih Korea seperti Park Hang Seo dan Shin Tae Yong muncul sebagai kandidat kuat.
Sumber: https://dantri.com.vn/the-thao/bao-thai-lan-nhac-toi-tuyen-viet-nam-khi-hlv-nhat-ban-bi-sa-thai-dot-ngot-20251022104401682.htm
Komentar (0)