Komunitas makhluk laut dalam ditemukan hidup dalam kegelapan abadi
Tanpa Matahari, makhluk palung laut dalam bertahan hidup dengan energi kimia, sehingga menyingkapkan batas baru bagi kehidupan di Bumi.
Báo Khoa học và Đời sống•14/08/2025
Dengan menggunakan kapal selam berawak Fendouzhe untuk menyelam ke dalam palung Kuril-Kamchatka dan Aleut di Pasifik Barat Laut, para peneliti memetakan palung sepanjang hampir 2.500 km dan sedalam 5.791-9.530 m. Foto: Earth.com. Selama ekspedisi ini, para ahli menemukan komunitas organisme yang hidup dengan bahan kimia, alih-alih sinar matahari atau makanan. Foto: CAS (IDSSE, CAS).
"Tentakel merah darah itu mekar bagai bunga-bunga indah di dalam parit, sebuah perlawanan yang luar biasa terhadap kegelapan yang keras," ujar Dr. Mengran Du, kepala ekspedisi. Foto: Institut Sains dan Teknik Laut Dalam, CAS (IDSSE, CAS). Zona hadal dimulai pada kedalaman sekitar 5.800 meter di bawah permukaan dan menurun hingga hampir 10.900 meter. Tekanan pada kedalaman ini dapat langsung mematahkan tulang manusia. Lingkungan di sini dicirikan oleh kegelapan abadi, suhu yang sangat rendah, dan aktivitas geologis yang intens, sehingga tampak tidak ramah bagi kehidupan. Foto: Institute of Deep-sea Science and Engineering, CAS (IDSSE, CAS). Tim peneliti menjelaskan tentang komunitas makhluk hidup berbasis kimia yang baru ditemukan ini, dan menyatakan bahwa organisme tersebut hidup melalui kemosintesis, yaitu menggunakan energi dari reaksi kimia, khususnya dari hidrogen sulfida dan metana yang bocor dari dasar laut, untuk bertahan hidup dan berkembang. Berkat proses ini, mereka sepenuhnya mandiri dari cahaya atau makanan dari lapisan air atas. Foto: Institute of Deep-sea Science and Engineering, CAS (IDSSE, CAS).
Para ilmuwan lebih lanjut menjelaskan bahwa kemosintesis adalah proses di mana organisme menghasilkan energi dari reaksi kimia, tanpa memerlukan cahaya. Proses ini sering ditemukan di ventilasi hidrotermal di dasar laut atau di tempat kebocoran gas beracun seperti metana dan hidrogen sulfida. Foto: Institute of Deep-sea Science and Engineering, CAS (IDSSE, CAS). Makhluk-makhluk baru utama yang ditemukan selama ekspedisi ini antara lain cacing tabung berukuran panjang 20-30 cm, berwarna merah, putih, atau abu-abu, dan kerang putih berukuran panjang hingga 23 cm. Beberapa makhluk ini mungkin belum pernah tercatat oleh sains sebelumnya. Foto: oceanographicmagazine.com. Selain organisme berbasis kimia, tim peneliti juga mencatat keberadaan beberapa spesies lain, termasuk anemon laut, cacing sendok, dan teripang, yang hidup dengan memakan organisme mati dan bahan organik yang jatuh dari atas. Foto: IDSSE.
Penemuan baru ini membuat para ilmuwan yakin bahwa mungkin terdapat banyak spesies laut tak dikenal yang hidup di perairan yang lebih dalam. Foto: IDSSE. Pembaca diundang untuk menonton video : Menemukan banyak spesies baru di Wilayah Sungai Mekong. Sumber: THĐT1.
Komentar (0)