Arkeolog Norwegia menemukan 35 keping emas kecil yang berasal dari abad ke-5 hingga ke-8 di bawah kuil kuno di desa Vingrom, di pinggiran Lillehammer.
Potongan-potongan emas kecil diukir dengan rumit di Norwegia. Foto: Nicolai Eckhoff
Potongan-potongan emas tersebut berbentuk persegi, seukuran kuku jari, sangat tipis, dan menggambarkan perempuan dan laki-laki dalam kostum yang rumit, lapor Newsweek pada 18 September. Beberapa menggambarkan pasangan yang saling berhadapan, laki-laki di sebelah kiri dan perempuan di sebelah kanan, kata arkeolog Nicolai Eckhoff dari Universitas Oslo, yang merupakan bagian dari tim penggalian di Vingrom. Emas tersebut berasal dari dinasti Merovingian, keluarga yang memerintah kerajaan Frank dari abad ke-5 hingga sekitar tahun 751.
"Kepingan emasnya sangat kecil, tetapi motifnya sangat detail. Biasanya, para wanita mengenakan gaun, terkadang dengan tali dan jubah, sementara para pria mengenakan rok pendek yang memperlihatkan kaki mereka dan mungkin juga mengenakan jubah. Keduanya mungkin mengenakan perhiasan, memiliki gaya rambut yang berbeda, dan memegang benda yang berbeda seperti cangkir minum, tongkat sihir, cincin, atau menggunakan tangan mereka untuk membuat gerakan yang berbeda. Kepingan emas ini begitu detail dan beragam sehingga menjadi sumber daya untuk mempelajari pakaian dan simbolisme pada masa itu," kata Eckhoff.
Menemukan kepingan emas seperti itu di Norwegia sangat jarang. Hanya 10 situs yang pernah menemukannya, biasanya tempat ibadah kuno.
"Sebagian besar penafsiran mengaitkan kepingan emas tersebut dengan makna mitologis atau ritual. Beberapa berpendapat bahwa kepingan emas bermotif pasangan tersebut menggambarkan pernikahan sakral antara Froy dan Gerd, atau digunakan sebagai persembahan dalam upacara pernikahan atau ritual kesuburan," ujar Eckhoff.
Namun, ada juga teori lain yang menyatakan bahwa itu adalah semacam uang kuil. "Kepingan emas yang ditemukan dalam survei tahun ini berkaitan dengan lubang bor dan koridor. Keberadaannya di dalam bangunan dan di lubang-lubang tiang penyangga atap menunjukkan bahwa itu bisa jadi merupakan persembahan, penanda tempat duduk, aula, atau ruang ibadah," tambah Eckhoff.
Kam Thao (Menurut Newsweek )
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)