Pada tanggal 25 Oktober, seorang perwakilan dari Departemen Kepolisian Lalu Lintas mengatakan bahwa, mengikuti perintah Mayor Jenderal Do Thanh Binh, Direktur Departemen, pasukan Kepolisian Lalu Lintas dari 34 lokasi terus secara serentak mengontrol konsentrasi alkohol bagi pengemudi yang berpartisipasi dalam lalu lintas dari pukul 7:30 malam hingga pukul 11:00 malam pada hari yang sama.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, pada 24 Oktober saja, kepolisian lalu lintas telah memeriksa 57.339 pengemudi (5.155 mobil penumpang, 3.396 truk, 11.621 mobil, 36.173 sepeda motor, 4 mobil khusus, dan 990 kendaraan standar). Melalui pemeriksaan tersebut, 2.062 kasus pelanggaran kadar alkohol terdeteksi dan tercatat (termasuk: 11 truk, 47 mobil, 1.959 sepeda motor, 45 kendaraan standar, dan kendaraan lainnya).


Terkait hasil deteksi lebih dari 2.000 kasus pengemudi mabuk dalam satu hari, Mayor Jenderal Do Thanh Binh mengatakan bahwa hasil ini mencerminkan kebiasaan sebagian peserta lalu lintas yang belum sepenuhnya mematuhi peraturan larangan mengemudi kendaraan dengan kadar alkohol dalam tubuh. Di kota-kota besar, meskipun hasil penanganannya tinggi, hasilnya tidak sesuai dengan situasi aktual di rute dan wilayah tersebut. "Fakta bahwa pada malam 24 Oktober, kepolisian lalu lintas berhasil mencegah risiko lebih dari 2.000 kecelakaan lalu lintas dan tabrakan yang disebabkan oleh pengemudi mabuk merupakan angka yang mengkhawatirkan," tegas Direktur Departemen Kepolisian Lalu Lintas.
Kepolisian lalu lintas nasional yang melaksanakan perintah Direktur Lalu Lintas Kepolisian untuk secara serentak menertibkan pelanggaran tertentu di seluruh wilayah Indonesia, akan menjadi tugas rutin, berkesinambungan dan tidak berhenti-henti, baik pada masa liburan maupun hari raya Tet, hingga terbentuklah kebiasaan "jangan berkendara setelah minum minuman beralkohol".
Sumber: https://cand.com.vn/Giao-thong/phat-hien-hon-2-nghin-truong-hop-co-nong-do-con-ngay-cuc-truong-cuc-csgt-canh-bao-i785807/






Komentar (0)