Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Jaring laba-laba terbesar di dunia ditemukan di gua Eropa

Jaring raksasa, yang lebarnya mencapai 100 meter persegi dan menjadi rumah bagi lebih dari 110.000 laba-laba, membuka banyak hipotesis baru tentang perilaku sosial laba-laba, yang telah lama dianggap sebagai predator soliter.

VietnamPlusVietnamPlus16/11/2025

Sebuah penemuan ilmiah yang luar biasa baru saja tercatat di daerah perbatasan antara Albania dan Yunani, tempat para peneliti menyaksikan jaring laba-laba terbesar yang pernah diamati di alam.

Jaring raksasa, yang lebarnya mencapai 100 meter persegi dan menjadi rumah bagi lebih dari 110.000 laba-laba, telah membuka banyak hipotesis baru tentang kemampuan beradaptasi dan perilaku sosial laba-laba, yang telah lama dianggap sebagai predator soliter.

Menurut para ilmuwan, jaring laba-laba raksasa ini adalah produk laba-laba rumah besar Tegenaria domestica, yang umum di Eropa dan sering hidup di tempat-tempat yang ditinggali manusia.

Yang mengejutkan, di gua khusus ini terdapat hingga 70.000 individu spesies laba-laba, yang terbiasa hidup sendiri, masing-masing hanya berjarak beberapa milimeter tanpa saling menyerang.

Selain itu, terdapat hampir 40.000 Prinerigone vagan—spesies laba-laba lain—yang juga hidup di jaring laba-laba ini. Fakta bahwa terdapat sejumlah besar individu dari dua spesies laba-laba berbeda yang hidup berdampingan secara harmonis dianggap oleh para peneliti sebagai fenomena yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Penjelasan yang paling mungkin terletak pada melimpahnya sumber makanan yang tidak biasa di lingkungan gua. Jaring-jaring tersebut dibangun tepat di sebelah mata air sulfida, tempat bakteri berkembang biak dengan memanfaatkan oksidasi hidrogen sulfida.

Lapisan bakteri ini memberi makan larva nyamuk dan ketika nyamuk dewasa muncul dari air, mereka menjadi sumber mangsa tetap bagi laba-laba.

Aliran energi yang melimpah dari ekosistem bakteri-nyamuk-laba-laba menciptakan lingkungan yang ideal, sepenuhnya mengurangi persaingan dan menjaga koeksistensi damai antara kedua spesies laba-laba.

Tim peneliti yang dipimpin oleh Profesor Jean-François Flot dari Universitas Bebas Brussels (ULB), menunjukkan bahwa populasi laba-laba Tegenaria domestica di gua Sunfua telah mengalami perbedaan genetik yang signifikan dari mereka yang hidup di luar, kemungkinan sebagai akibat dari isolasi selama ribuan tahun.

Selain itu, mikrobioma individu di dalam gua juga secara signifikan lebih buruk dibandingkan dengan mikrobioma kerabat mereka yang tinggal hanya sejauh satu kilometer, mencerminkan adaptasi khusus terhadap lingkungan gua yang biasanya kaya sulfida dan miskin energi.

Penemuan jaring laba-laba terbesar di dunia tidak hanya memperluas pemahaman tentang perilaku laba-laba yang kompleks, tetapi juga menyoroti pentingnya melestarikan Gua Sulphur.

Ini adalah satu-satunya situs yang diketahui di planet ini yang memiliki sistem jaring laba-laba kolektif multi-spesies dengan skala yang luar biasa dan struktur ekologi yang unik.

Para ilmuwan mengatakan bahwa melindungi kawasan ini sangat penting untuk terus meneliti misteri evolusi, adaptasi, dan keanekaragaman hayati di ekosistem ekstrem yang masih dilestarikan alam.

(TTXVN/Vietnam+)

Sumber: https://www.vietnamplus.vn/phat-hien-mang-nhen-lon-nhat-the-gioi-trong-hang-dong-chau-au-post1077213.vnp


Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Menyaksikan matahari terbit di Pulau Co To
Berkeliaran di antara awan-awan Dalat
Ladang alang-alang yang berbunga di Da Nang menarik perhatian penduduk lokal dan wisatawan.
'Sa Pa dari tanah Thanh' tampak kabur dalam kabut

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Keindahan Desa Lo Lo Chai di Musim Bunga Soba

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk