Budidaya laut masih memiliki banyak ruang.
Laporan dari Departemen Perikanan (Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan) menunjukkan bahwa pada tahun 2022, luas areal budidaya laut negara kita akan mencapai lebih dari 256.000 hektar, dengan hasil produksi hampir 750.000 ton; pada tahun 2023, hasilnya bisa mencapai hampir 800.000 ton.
Luas wilayah laut Vietnam lebih dari 1 juta km², sementara luas budidaya laut hanya sekitar 20% dari total luas akuakultur negara tersebut. Budidaya laut masih memiliki banyak ruang untuk dikembangkan, tetapi hingga saat ini, karena berbagai alasan subjektif dan objektif, budidaya laut belum sepenuhnya memanfaatkan potensi dan keunggulan alaminya.
Terkait pengembangan bibit dan pakan budidaya laut, Kepala Bidang Bibit dan Pakan Ternak, Dinas Perikanan, Bapak Tran Cong Khoi menyampaikan bahwa areal budidaya moluska merupakan yang terluas yakni seluas 57.000 hektare, keramba sebanyak 1 juta m3, dan produksi 480.000 ton.
Terkait akuakultur laut, terdapat 764 fasilitas yang memproduksi pakan laut, dengan lebih dari 100 fasilitas memproduksi pakan campuran, yang mencakup lebih dari 20%. Total produksi pakan campuran sekitar 35.000 ton, sementara pakan segar sekitar 46.000 ton. Benih lobster sangat bergantung pada udang impor dari Indonesia, Filipina, Myanmar, Sri Lanka, dan Singapura.
Masih banyak kesulitan dan tantangan.
Meskipun masih terdapat peluang, industri akuakultur laut masih menghadapi banyak kesulitan dan tantangan, terutama dalam pengembangan akuakultur laut industri, seperti: perencanaan dan implementasi akuakultur laut yang buruk; kegiatan akuakultur spontan dan melanggar perencanaan masih sering terjadi sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan; konsumsi produk yang sulit, sulit dikembangkan secara sinkron. Teknologi untuk produksi benih, kesehatan, dan pengelolaan lingkungan di area budidaya; pencegahan dan pengobatan penyakit di lokasi budidaya masih terbatas; infrastruktur untuk akuakultur laut industri; pengembangan industri pendukung; teknologi panen dan transportasi; teknologi pengolahan dan pengembangan pasar...
Wakil Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan, Phung Duc Tien, mengatakan bahwa bidang ini memiliki banyak potensi di Vietnam dengan luas permukaan laut lebih dari 1 juta km². Saat ini, akuakultur laut telah membentuk sejumlah kawasan budidaya industri, namun, akuakultur laut masih menunjukkan serangkaian keterbatasan dan kekurangan seperti: Kurangnya inisiatif dalam hal benih, kualitas benih yang buruk, dan asal usul yang tidak diketahui.
Terkait pangan, masih banyaknya kepiting dan ikan yang menjadi salah satu penyebab pencemaran lingkungan. Selain itu, skala budidaya yang masih kecil, terfragmentasi, dan tanpa rencana induk, menyulitkan pengelolaan permukaan laut, pemanenan, dan pengolahan, sehingga tidak menghasilkan nilai tambah yang besar. Oleh karena itu, perlu adanya pergeseran dari pola pikir akuakultur dan eksploitasi tradisional ke metode industri, penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi, berkontribusi dalam melindungi lingkungan laut, berfokus pada pengolahan, dan memperluas pasar, guna mendorong pembangunan berkelanjutan budidaya laut di negara kita.
Perlu mengembangkan multiguna pada area permukaan air yang sama
Bapak Tran Dinh Luan, Direktur Departemen Perikanan, menyampaikan bahwa untuk mengembangkan budidaya laut, perlu dikembangkan multiguna pada satu wilayah perairan yang sama, disamping memperkuat penanganan dan penindakan terhadap pelanggaran pemanfaatan dan eksploitasi air, serta membangun model kerjasama yang lebih efektif.
"Mengenai kebutuhan pemanfaatan permukaan laut untuk akuakultur, Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan telah mengirimkan dokumen kepada para ketua Komite Rakyat provinsi. Dalam perencanaan tersebut, perlu ada ruang untuk akuakultur, khususnya akuakultur laut. Saat ini, banyak tempat yang memiliki pola pikir mengembangkan pariwisata tetapi tidak mengembangkan akuakultur. Jadi, kita punya sebidang tanah tetapi hanya bisa melakukan satu hal, sementara kita bisa melakukan banyak hal dan mendorong efisiensi ekonomi yang baik," ujar Bapak Luan.
Selain itu, Kepala Dinas Perikanan mengatakan bahwa permukaan laut harus direncanakan, rumah tangga petani harus didaftarkan, dan koordinatnya ditetapkan dengan tepat: "Kepadatan keramba harus mengikuti peraturan dan standar yang telah ditetapkan. Pemerintah daerah dan fasilitas budidaya juga harus bekerja sama karena menerbitkan formulir pendaftaran itu mudah, tetapi mustahil dilakukan di tingkat daerah."
Pada tanggal 25 November, di Kota Nha Trang, Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan berkoordinasi dengan Komite Rakyat Provinsi Khanh Hoa dan Surat Kabar Pertanian Vietnam untuk menyelenggarakan konferensi tentang status terkini pasokan benih, pakan, dan bahan untuk akuakultur laut; ketertelusuran asal produk dan solusi untuk pembangunan berkelanjutan akuakultur laut di Vietnam.
Yang hadir dalam konferensi tersebut adalah Wakil Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Phung Duc Tien, para pemimpin Komite Rakyat Provinsi Khanh Hoa, perwakilan unit-unit di bawah Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan; kementerian, cabang, daerah; asosiasi industri, organisasi internasional; bisnis, dan rumah tangga akuakultur.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)