Bank Negara selalu memastikan likuiditas bagi bank umum, sehingga bank tidak perlu bersaing dalam hal suku bunga deposito, kata Wakil Gubernur.
Berbicara pada konferensi tentang promosi kredit bank, berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Wilayah 4 (Phu Tho, Vinh Phuc, Ha Giang, Tuyen Quang, Lao Cai, Yen Bai ) pada sore hari tanggal 11 Maret, Wakil Gubernur Tetap Bank Negara Vietnam (SBV) Dao Minh Tu menegaskan bahwa SBV selalu memastikan likuiditas bagi bank komersial, sehingga bank tidak perlu bersaing dalam hal suku bunga deposito untuk menarik simpanan.
Sebelumnya, pada akhir Februari lalu, terdapat fenomena bank-bank berlomba-lomba menaikkan suku bunga deposito, sehingga Perdana Menteri meminta Bank Negara untuk melakukan inspeksi dan pemeriksaan terhadap bank-bank tersebut.
"Bank membutuhkan modal dan likuiditas, sehingga mereka harus menaikkan suku bunga deposito untuk penyaluran kredit. Namun, dalam hal ini, kami lebih fleksibel dalam menggunakan instrumen bisnis, terutama instrumen pembiayaan kembali, serta berpartisipasi di pasar antarbank untuk memenuhi kebutuhan modal di pasar sekunder. Suku bunga deposito baru akan kami naikkan jika benar-benar diperlukan," ujar Deputi Gubernur.
Perwakilan Bank Negara Vietnam menegaskan bahwa operator akan terus mempertahankan suku bunga secara stabil dan cenderung menurun. Faktanya, suku bunga di pasar OMO telah menurun dalam dua hari terakhir. Namun, tingkat penurunan yang tepat juga perlu diperhitungkan secara cermat.
Bank Negara juga akan mengkaji cara menurunkan suku bunga secara tepat. Tidak semua penurunan suku bunga itu baik karena suku bunga juga berkaitan dengan nilai tukar. Penurunan suku bunga deposito yang besar tidak akan menarik minat masyarakat untuk menyimpan uang di bank.
"Sebaliknya, jika suku bunga mobilisasi meningkat, maka akan menyebabkan kenaikan suku bunga pinjaman, yang tidak akan mendukung dunia usaha dan tidak akan mencapai tujuan ekonomi makro," kata Wakil Gubernur Dao Minh Tu.
Dalam waktu dekat, Bank Negara Vietnam bertujuan untuk menstabilkan suku bunga deposito dan secara bertahap menurunkan suku bunga pinjaman. Hal ini juga merupakan arahan tegas Bank Negara Vietnam dan akan segera dimasukkan ke dalam rencana bisnis 4 bank umum milik negara ( Agribank , BIDV, VietinBank, dan Vietcombank), yang memaksa bank-bank tersebut untuk memangkas berbagai biaya guna menciptakan kondisi yang memungkinkan penurunan suku bunga. Kelompok 4 bank ini sendiri menguasai sekitar 50% pangsa pasar pinjaman.
“Ketika empat bank umum BUMN sudah menurunkan suku bunga secara signifikan, bank umum swasta pun tidak bisa tinggal diam, bank-bank kecil pun harus ikut menurunkan suku bunganya,” tegas Wagub.
"Tentu saja, masalah suku bunga adalah hak bank umum karena ini adalah harga barang, bank berhak menentukan suku bunga simpanan dan pinjaman. Namun secara umum, seperti yang sering dikatakan orang-orang kita, 'makan sambil melihat panci, duduk sambil melihat arah'," ujarnya.
Selain meminta penurunan suku bunga, Bank Negara juga menggunakan tindakan administratif untuk memaksa bank umum agar selalu mengungkapkan suku bunga pinjaman kepada publik.
Transparansi dalam suku bunga pinjaman akan menciptakan persaingan yang adil dalam suku bunga, sehingga memudahkan bisnis dan masyarakat untuk memilih.
Dengan target pertumbuhan kredit sebesar 16% pada tahun 2025, Bank Negara mendorong lembaga perkreditan untuk meningkatkan penyaluran kredit. Jika ruang kredit sebesar 16% tercapai dengan tetap memastikan pengendalian inflasi dan bank tetap stabil dan sehat, Bank Negara masih siap untuk terus meningkatkan pertumbuhan kredit.
[iklan_2]
Sumber: https://vietnamnet.vn/pho-thong-doc-nhnn-cac-ngan-hang-khong-can-phai-canh-tranh-lai-suat-huy-dong-2379732.html
Komentar (0)