(Dan Tri) - Selain kapasitas intelektual, perempuan memiliki banyak kelebihan dari segi ketelitian atau kemampuan multitasking dan memiliki perspektif yang beragam, cocok untuk dunia industri sains dan teknologi.
Ini akan menjadi keunggulan kompetitif bagi perempuan untuk menyeimbangkan lanskap gender dalam industri sains dan teknologi, hanya saja dibutuhkan daya ungkit yang sangat kuat.
Bagian penting dalam industri teknologi
Sejak awal, sejarah ilmu komputer dan teknologi informasi (TI) telah menandai banyak kontribusi penting perempuan. Beberapa nama terkemuka antara lain Ada Lovelace - programmer komputer perempuan pertama di dunia , Radia Perlman - "Ibu" Internet, atau Grace Hopper - orang pertama yang menggunakan istilah "debug" (memperbaiki kesalahan pemrograman).
Namun, selama seabad terakhir, sosok perempuan ikonik dalam ilmu komputer semakin langka. Menurut laporan UN Women, pada tahun 2023, perempuan hanya akan mengisi 28% dari tenaga kerja STEM (sains, teknologi, rekayasa, dan matematika) global.

Perempuan kurang terwakili dalam industri sains, teknologi, dan komputer.
Kekurangan ini merupakan kerugian besar bagi industri sains dan teknologi, karena perempuan memiliki banyak kemampuan yang cocok untuk pekerjaan tertentu di industri ini. Misalnya, ketelitian dan keterampilan observasi sangat cocok untuk pekerjaan seperti Kontrol Kualitas dan Pengujian. Dalam posisi seperti UX/UI (desain antarmuka pengguna dan pengalaman), perempuan juga menunjukkan kreativitas dan kepekaan estetika yang baik...
Apa masa depan wanita di bidang teknologi?
Banyak negara di seluruh dunia telah menyadari kesenjangan ini dan berupaya mengubah kebijakan untuk mendorong partisipasi perempuan dalam sains dan teknologi.
Menurut laporan Forbes (2023), 82% perusahaan teknologi Fortune 500 terbesar telah mengadopsi kebijakan cuti orang tua berbayar selama 16-52 minggu untuk pria dan wanita; 65% perusahaan teknologi besar menawarkan subsidi penitipan anak atau memiliki tempat penitipan anak di tempat.
Di Vietnam, 65% perusahaan IT memiliki kebijakan memprioritaskan kandidat perempuan, 72% perusahaan memiliki program pelatihan khusus untuk karyawan perempuan, dan 45% perusahaan bertujuan untuk meningkatkan proporsi perempuan menjadi 40% pada tahun 2025, menurut laporan Vietnam IT Recruitment (2023).

Banyak kebijakan telah diperkenalkan untuk menghilangkan hambatan bagi perempuan di bidang teknologi.
Yang paling menarik adalah gaji di industri sains dan teknologi diperkirakan akan meningkat 15-20% per tahun. Di Vietnam, gaji rata-rata tenaga kerja perempuan di bidang teknologi adalah sekitar 25-50 juta VND/bulan, jauh lebih tinggi daripada profesi lain, menurut data TopDev 2023.
Meskipun prospeknya menjanjikan, data tahun 2023 menunjukkan bahwa mahasiswi hanya sekitar 30-35% dari total mahasiswa TI di universitas-universitas ternama. Menurut TopDev, pada tahun 2023 di Vietnam, jumlah tenaga kerja perempuan di industri TI hanya akan mencapai sekitar 32%, yang masih merupakan kesenjangan yang besar untuk disamakan dengan laki-laki.
Mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan melalui pendidikan
Untuk memaksimalkan potensi perempuan di sektor STEM secara umum dan TI khususnya, strategi Kementerian Pendidikan Vokasi menetapkan target pencapaian 40% partisipasi perempuan di bidang STEM pada tahun 2030. Hal ini juga sejalan dengan Strategi Nasional Kesetaraan Gender periode 2021-2030.
Dengan orientasi ini, banyak organisasi di Vietnam telah menerapkan program prioritas bagi mahasiswi di industri teknologi. Khususnya, Beasiswa Tech Queens khusus diperuntukkan bagi program sarjana di bidang ilmu komputer dan teknologi di British University Vietnam (BUV).
Program sarjana dalam ilmu komputer dan teknologi diberikan langsung oleh Universitas Staffordshire dan Universitas Stirling terkemuka dunia termasuk keamanan siber, teknologi awan, desain dan pemrograman permainan, grafik permainan, ilmu data dan kecerdasan buatan, rekayasa perangkat lunak.

Pendidikan dapat memberdayakan wanita melalui beasiswa yang bermakna seperti Mahasiswa Wanita Berbakat Teknologi BUV.
Beasiswa ini terbuka bagi mahasiswi Vietnam berprestasi berusia 18 hingga 30 tahun, yang telah menyelesaikan pendidikan menengah atau saat ini duduk di kelas 12 dengan IPK 8,0 atau lebih tinggi, dan skor IELTS minimal 6,0. Kriteria seleksi meliputi kemampuan akademik, potensi kepemimpinan, pengabdian masyarakat, pemikiran kreatif dan inovatif, serta keterampilan teknologi.
Dr. Ali Al-Dulaimi, Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi, BUV, menyampaikan: "Dengan pesan untuk mendukung mahasiswi berbakat yang memiliki minat terhadap teknologi, Beasiswa Teknologi Wanita Berbakat BUV memberikan kontribusi penting bagi upaya membangun ekosistem inovasi di Vietnam. Dengan melatih generasi pemimpin teknologi perempuan masa depan, program ini akan sejalan dengan tujuan menjadikan Vietnam sebagai pusat inovasi regional sebagaimana ditetapkan oleh Pemerintah dalam Strategi Nasional Revolusi Industri 4.0 pada tahun 2030."
Beasiswa Teknologi Wanita Berbakat BUV resmi dibuka untuk pendaftaran mulai 15 Januari.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang beasiswa, kunjungi di sini.
[iklan_2]
Sumber: https://dantri.com.vn/giao-duc/phu-nu-lam-cong-nghe-xoa-dinh-kien-gioi-bang-suc-manh-giao-duc-20250114220723537.htm






Komentar (0)