Berdasarkan kerangka kebijakan baru, Australia akan menyediakan 295.000 tempat bagi mahasiswa internasional pada tahun 2026, meningkat 9% dibandingkan dengan 270.000 tempat pada tahun 2025. Khususnya, Australia sedang mendorong penerapan langkah-langkah baru untuk menarik mahasiswa dari Vietnam dan negara-negara Asia Tenggara.
Rahasia "berburu" beasiswa Australia
Baru-baru ini, Phuc Nguyen, siswa kelas 12 SMA Phu Nhuan (HCMC), berpartisipasi dalam pameran studi di luar negeri Australia. Ia secara proaktif meneliti dan bertanya kepada para ahli tentang teknik dan penerbangan. Nguyen mengungkapkan bahwa ia tidak berencana untuk belajar di luar negeri. Ia baru berencana untuk "mencari" beasiswa ke luar negeri ketika skor IELTS-nya lebih tinggi dari yang diharapkan.
"Impian saya adalah menjadi pilot. Namun, saya ingin belajar teknik penerbangan di universitas terlebih dahulu. Setelah memiliki dasar yang kuat, saya bisa belajar menjadi pilot untuk menemukan peluang pengembangan yang lebih baik," ujar Nguyen.

Meskipun ia telah mencari informasi daring, Nguyen masih ingin bertemu para ahli secara langsung dan mengajukan lebih banyak pertanyaan tentang industri teknik kedirgantaraan.

Siswa sekolah menengah di Kota Ho Chi Minh secara proaktif mencari program pelatihan dan mencari peluang untuk "berburu" beasiswa Australia.
Minh Anh, seorang siswa di Sekolah Menengah Atas Berbakat Tran Dai Nghia, mengatakan ia telah merencanakan studi di luar negeri di Australia sejak kelas 10. "Ketika Pemerintah Australia mengumumkan kabar baik bagi mahasiswa internasional, saya menjadi lebih percaya diri dalam "mencari" beasiswa. Jika saya mendapatkan beasiswa yang bagus, saya akan sangat mengurangi beban ekonomi keluarga saya, saya tidak perlu khawatir tentang pekerjaan paruh waktu tetapi bisa fokus belajar," ujar Minh Anh dengan percaya diri.
Ibu Thao Pham, konsultan pendidikan senior di Duc Anh Study Abroad Consulting Company, mengatakan bahwa Vietnam termasuk dalam 5 negara teratas dengan jumlah mahasiswa internasional terbanyak di Australia. Meskipun Australia adalah negara yang "murah hati", dengan banyaknya beasiswa untuk mahasiswa internasional, tidak semua kandidat dapat dengan mudah "mencari".
"Selain IPK, SAT, dan skor IELTS yang tinggi, kandidat juga perlu menunjukkan bahwa mereka memiliki banyak prestasi akademik lain, berkontribusi pada masyarakat atau proyek kemasyarakatan. Selain itu, memilih perusahaan studi di luar negeri yang berpengalaman juga akan membantu mempersingkat waktu dan dukungan dalam melamar beasiswa terbaik," tambah Ibu Thao Pham.

Pemerintah Australia menerapkan kebijakan dukungan yang menarik, yang memungkinkan mahasiswa internasional bekerja hingga 48 jam dalam 2 minggu. Selain itu, lulusan memiliki kesempatan untuk tinggal dan bekerja selama 1,5 hingga 5 tahun (tergantung jenjang studi dan wilayah tempat tinggal).
Tren memilih jurusan ganda
Ibu Tiffany Pham, yang bertanggung jawab atas penerimaan mahasiswa di Curtin University (Australia) di Vietnam, Laos, dan Kamboja, mengatakan bahwa sekolah tersebut menerapkan empat program beasiswa utama, yang berlaku untuk gelar sarjana dan magister: beasiswa penuh sebesar 20% dan 40%, beasiswa Bahasa Inggris senilai lebih dari 7.000 AUD dan program beasiswa sebesar 10.000 AUD (untuk mahasiswa yang tidak lulus beasiswa 20% dan 40% tetapi memiliki prestasi akademik yang baik di universitas).

Orang tua belajar tentang program dukungan beasiswa di Curtin University
"Siswa Vietnam yang belajar di sekolah ini menikmati manfaat yang sama dengan siswa lokal. Sekolah ini memiliki 6 fasilitas pelatihan di seluruh dunia, sehingga siswa dapat dengan fleksibel berpindah lokasi untuk merasakan beragam budaya," jelas Ibu Tiffany Pham.
Menurut para ahli studi di luar negeri, mahasiswa Vietnam telah menunjukkan perubahan signifikan dalam cara berpikir mereka dalam memilih jurusan. Alih-alih hanya memilih bisnis tradisional (teknik, bisnis), mahasiswa memprioritaskan jurusan interdisipliner dan jurusan ganda (sistem informasi bisnis, analitik bisnis, bisnis dan kecerdasan buatan, teknik dan kecerdasan buatan). Jurusan-jurusan ini terbuka, sehingga memudahkan pencarian kerja.
Selain itu, ada lonjakan minat terhadap konten kreatif, desain, dan ilmu kesehatan, yang menunjukkan bahwa orang tua dan siswa menjadi lebih terbuka terhadap pilihan berdasarkan minat dan minat pribadi mereka.
Dalam kunjungan kerjanya baru-baru ini ke Vietnam, Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Australia, Matt Thistlethwaite, menekankan bahwa Australia selalu menganggap Vietnam sebagai mitra penting. Pemerintah Australia senantiasa menyambut mahasiswa dan peneliti Vietnam untuk belajar di negara ini. Australia siap memperluas kerja sama dalam pelatihan peningkatan kapasitas dan berbagi pengetahuan di bidang-bidang unggulan.
Sumber: https://nld.com.vn/co-hoi-hap-dan-va-xu-huong-chon-nganh-hoc-kep-tai-uc-196251102130223392.htm






Komentar (0)