Parlemen Thailand menunda pemilihan perdana menteri

Pemungutan suara awalnya dijadwalkan pada 27 Juli. Keputusan itu dibuat karena negara tersebut belum memilih perdana menteri baru.

"Tidak akan ada pertemuan pada 27 Juli. Saya akan mengumumkannya setelah pemungutan suara berikutnya," kata Ketua Parlemen Thailand Wan Muhamad Noor Matha kepada situs berita The Reporters dalam sebuah wawancara.

Parlemen Thailand akan memilih Perdana Menteri untuk kedua kalinya pada 19 Juli

Bapak Wan Noor mengatakan keputusan untuk menunda pertemuan tersebut sebagian untuk mempertimbangkan petisi agar Mahkamah Konstitusi meninjau kembali keputusannya untuk memblokir pencalonan kembali Bapak Pita Limjaroenrat, pemimpin Partai Bergerak Maju (MFP), sebagai perdana menteri.

Menurut Bapak Wan Noor, pemungutan suara berikutnya kemungkinan akan berlangsung pada tanggal 3 Agustus.

Dalam perkembangan lain, The Bangkok Post melaporkan bahwa pertemuan antara delapan partai politik Thailand untuk membentuk pemerintahan baru, yang dijadwalkan berlangsung pada pukul 3 sore ini, juga tiba-tiba dibatalkan.

Pertemuan tersebut diselenggarakan oleh Partai Pheu Thai untuk membahas perkembangan proses pencalonan calon perdana menteri. Pembatalan tersebut dibagikan kepada para wartawan melalui aplikasi LINE oleh seorang perwakilan Partai Pheu Thai.

Sumber mengatakan partai Pheu Thai meminta maaf kepada semua pihak atas pembatalan tersebut, dengan alasan bahwa upaya untuk meminta dukungan dari partai-partai di luar koalisi dan dari para senator belum mencapai kemajuan yang memuaskan.

Menyusul pengumuman pembatalan, Sekretaris Jenderal MFP Chaithawat Tulathon mengatakan Partai Pheu Thai mungkin memerlukan lebih banyak waktu untuk mempersiapkan proposal yang akan diajukan kepada delapan partai.

Tautan sumber: https://thanhnien.vn/quoc-hoi-thai-lan-hoan-bau-chon-thu-tuong-185230725165215213.htm