Robot berlomba satu sama lain di Olimpiade pertama di Tiongkok

Robot humanoid berpartisipasi dalam lomba lari 100m. Foto: Reuters.

Pertunjukan olahraga robot humanoid selama tiga hari, yang akan diikuti oleh 280 tim dari 16 negara, dimulai pada tanggal 15 Agustus di Beijing dan disebut sebagai "Olimpiade Robot Humanoid Dunia" untuk memamerkan kemajuan terbaru dalam kecerdasan buatan (AI) dan robotika.

Robot-robot berkompetisi dalam berbagai cabang olahraga, termasuk sepak bola, atletik, dan tenis meja, serta tantangan teknis khusus, termasuk pemilahan obat, penanganan material, dan layanan kebersihan. Dari jumlah tersebut, 192 tim mewakili universitas, 88 berasal dari perusahaan swasta, termasuk banyak perusahaan robotika domestik seperti Unitree dan Fourier. Tim-tim internasional dari Amerika Serikat, Jerman, dan Brasil juga berpartisipasi dalam acara tersebut.

Pemerintah kota Beijing merupakan salah satu penyelenggara, yang menunjukkan prioritas China terhadap robotika, bidang yang dipandang sebagai pusat strategi AI dan otomatisasi karena ekonomi negara tersebut melambat dan populasinya menua dengan cepat.

Industri robotika Tiongkok menerima lebih dari $20 miliar subsidi pemerintah tahun lalu. Beijing juga berencana menyiapkan dana sebesar 1 triliun yuan ( $137 miliar ) untuk mendukung perusahaan rintisan di bidang AI dan robotika.

Dalam beberapa bulan terakhir, negara ini telah menyelenggarakan serangkaian acara besar, mulai dari kompetisi robot humanoid pertamanya, konferensi industri, hingga toko ritel robot. Namun, tidak semua kegiatan berjalan mulus. Salah satunya, sebuah maraton pernah menimbulkan kontroversi ketika beberapa robot terbakar dan tidak menyelesaikan lomba, yang menimbulkan pertanyaan tentang kepraktisan produksi massal.

Namun, para ahli mengatakan kompetisi ini bertindak sebagai katalis, mendorong robot humanoid lebih dekat ke aplikasi praktis. Sebuah laporan terbaru dari Morgan Stanley mencatat lonjakan jumlah peserta konferensi, menunjukkan bahwa AI dan robotika menarik perhatian tidak hanya para pemimpin tetapi juga masyarakat umum.

Booster Robotics, pemasok robot untuk tim sepak bola Universitas Tsinghua, mengatakan sepak bola adalah ujian komprehensif untuk kognisi, pengambilan keputusan, dan teknologi kontrol, yang semuanya dapat diterapkan di pabrik atau di rumah.

“Bermain sepak bola adalah aktivitas latihan yang membantu kita meningkatkan kemampuan,” kata kepala ilmuwan Zhao Mingguo di Universitas Tsinghua.

Sumber: https://znews.vn/trung-quoc-gay-soc-voi-the-van-hoi-robot-post1577107.html