
Dengan lebih dari 2.500 hektar pohon hawthorn (pohon apel kucing), komune Ngoc Chien telah diakui sebagai "komune dengan hutan bunga hawthorn terbesar di Vietnam". Hutan bunga hawthorn ini berada pada puncak keindahannya, menarik wisatawan dari seluruh penjuru untuk mengagumi dan berfoto.


Nam Nghep (Nam Nghiep) adalah desa dengan hutan hawthorn terbesar di komune Ngoc Chien. Di sini, terdapat hutan hawthorn kuno berusia ratusan tahun yang tersebar di lereng bukit, mengelilingi desa.


Bapak Nguyen Hai, warga setempat, mengatakan, bulan Maret merupakan waktu bermekarannya bunga hawthorn, sehingga menciptakan pemandangan alam yang indah, membuat pengunjung berdecak kagum saat pertama kali menginjakkan kaki di sana.
Kelopak bunga yang putih bersih dan rapuh itu mekar di dahan-dahan kurus, bersaing satu sama lain dalam warna, menyatu dengan hijaunya bukit-bukit yang menjulang tinggi.

Pemandangan musim bunga hawthorn di Nam Nghep tidak hanya indah tetapi juga menghadirkan perasaan damai dan tenang, membantu pengunjung melepaskan diri dari hiruk pikuk kehidupan sehari-hari.

Saat bunga hawthorn sedang mekar sempurna, pengunjung dapat mengikuti aktivitas eksplorasi , fotografi, dan trekking (berjalan, memanjat) di jalan setapak yang berkelok-kelok di hutan hawthorn.
Banyak pohon hawthorn kuno tumbuh di halaman rumah warga setempat. Penduduk setempat tak segan membuka pintu, membuat ayunan, dan memasang tangga di atap agar pengunjung dapat berfoto dengan indah.

Musim bunga hawthorn menarik semakin banyak wisatawan, sehingga Nam Nghep menjadi tujuan wisata masyarakat yang menarik, berkontribusi dalam mempromosikan ekonomi lokal dan melestarikan serta mempromosikan nilai-nilai budaya tradisional suku minoritas.
Menurut Bapak Hung Vi, seorang fotografer yang memotret wisatawan di Nam Nghep, bunga hawthorn berada dalam kondisi terbaiknya hingga akhir minggu ini. Wisatawan sebaiknya memanfaatkan kesempatan untuk mengunjungi desa dataran tinggi dan mengagumi hutan hawthorn terbesar di Vietnam tahun ini.
Foto: Hung Vi, Kuda Liar, Le Hai, Thu Ngoac
Komentar (0)