
Penumpang yang terbang dari Singapura harus membayar ekstra untuk bahan bakar hijau mulai Oktober 2026
Biaya tersebut akan digunakan untuk membeli bahan bakar penerbangan berkelanjutan, sehingga membantu mengurangi emisi karbon industri penerbangan.
Biaya tambahan akan dimasukkan dalam harga tiket, menurut Otoritas Penerbangan Sipil Singapura. Maskapai penerbangan harus mencantumkannya secara jelas sebagai item terpisah pada tiket yang dijual. Penumpang yang terbang jarak jauh akan membayar lebih karena penerbangan jarak jauh mengonsumsi lebih banyak bahan bakar. Namun, biaya tambahan ini tidak berlaku untuk penumpang yang transit di Singapura, penerbangan pelatihan, atau penerbangan untuk tujuan amal atau kemanusiaan.
Target Singapura adalah penggunaan bahan bakar penerbangan berkelanjutan sebesar 1% dari total bahan bakar jet yang digunakan di bandara Changi dan Seletar (bandara untuk pesawat kecil) pada tahun 2026. Target ini diperkirakan akan meningkat menjadi 3% hingga 5% pada tahun 2030, bergantung pada perkembangan global dan ketersediaan bahan bakar hijau ini.
Bahan bakar penerbangan berkelanjutan dipandang sebagai cara paling praktis untuk mendekarbonisasi industri penerbangan karena dapat dicampur dengan bahan bakar jet konvensional dan digunakan pada pesawat yang ada tanpa modifikasi yang mahal. Bapak Han mengatakan pungutan ini akan tetap berlaku selama beberapa tahun selama targetnya tetap di angka 1%. Pungutan ini hanya akan ditinjau kembali jika target 1% saat ini disesuaikan di masa mendatang.
Biaya yang terkumpul akan disalurkan kepada Singapore Sustainable Aviation Fuel Company (SAFCo), entitas yang baru didirikan untuk membeli dan mengelola pasokan bahan bakar hijau untuk pusat penerbangan Singapura.
Biaya tambahan ini akan ditambahkan ke S$65,20 yang telah dibayarkan oleh penumpang yang berangkat dari Bandara Changi. Biaya yang sudah ada ini akan meningkat secara bertahap mulai April 2027, mencapai S$79,20 pada April 2030. Ini berarti bahwa pada tahun 2026, penumpang kelas ekonomi yang terbang ke New York akan membayar total S$75,60. Penumpang kelas bisnis pada penerbangan yang sama akan membayar total S$106,80.
Biaya tambahan juga akan berlaku untuk pengiriman kargo dan penerbangan umum (seperti jet pribadi dan layanan carter) yang berangkat dari Singapura, dengan perhitungan berdasarkan berat kargo atau lebar sayap pesawat.
Berdasarkan rencana Pusat Penerbangan Berkelanjutan Singapura, yang diluncurkan pada Februari 2024, negara tersebut akan bekerja sama dengan industri penerbangan untuk mengurangi emisi penerbangan domestik dari operasi bandara sebesar 20% pada tahun 2030 dari tingkat tahun 2019 dan mencapai nol emisi penerbangan domestik dan internasional pada tahun 2050.
Sumber: https://vtv.vn/singapore-ap-dung-phu-phi-nhien-lieu-xanh-100251112115021816.htm






Komentar (0)