
Pada tanggal 13 Desember, setibanya di Hotel Lasantel Suvarnabhumi di Bangkok, Rosi Nurasjati dihentikan oleh petugas dari Federasi Kickboxing Asia (WAKO) yang bekerja sama dengan polisi setempat. Meskipun Rosi Nurasjati menjelaskan bahwa ia hanya berada di sana untuk mengantarkan makanan kepada anggota tim nasional, ia tetap dinyatakan melanggar peraturan.
WAKO tidak merinci peraturan tersebut, tetapi menurut media Indonesia, Rosi Nurasjati kemungkinan akan menghadapi tindakan disiplin dari Federasi Asia. Secara spesifik, ia dilarang hadir di kamp pelatihan dan tempat kompetisi atlet kickboxing di bawah manajemen WAKO karena perselisihan masa lalu antara dirinya dan organisasi tersebut.
Pihak WAKO sangat tegas terhadap Rosi Nurasjati. Mereka meminta polisi setempat untuk menyita dokumen identitas pejabat Indonesia tersebut. Kemudian, wakil walikota Bangkok tiba.

Setelah mendengar penjelasan Rosi Nurasjati, pihak berwenang Thailand dan pejabat WAKO tetap tidak bergeming. Di hadapan pejabat WAKO, wakil walikota Bangkok menuntut agar Rosi Nurasjati menulis surat komitmen dan memerintahkan pemimpin Indonesia itu untuk meninggalkan Bangkok paling lambat Minggu (14 Desember).
Jika ia menolak, WAKO akan mendiskualifikasi atlet kickboxing Indonesia dari SEA Games ke-33 setelah babak perempat final. Pelatih kickboxing Indonesia, Sadarmawati Icen Simbolon, juga terlibat. Pihak berwenang Thailand menyita kartu identitas dan paspornya, dengan menyatakan bahwa mereka hanya akan mengembalikan dokumennya setelah Rosi Nurasjati meninggalkan Bangkok.
Ini adalah insiden serius yang melibatkan delegasi olahraga Indonesia. Melalui kedutaan besar Indonesia di Thailand, para pejabat sedang berupaya menyelesaikan situasi untuk Rosi Nurasjati.
Saksikan SEA Games 33, berdiri bersama Delegasi Olahraga Vietnam, secara lengkap diFPT Play, di: http://fptplay.vn
Sumber: https://tienphong.vn/soc-lanh-dao-doan-the-thao-indonesia-bi-truc-xuat-khoi-sea-games-33-post1804774.tpo






Komentar (0)