Dampak EVFTA terhadap pasar farmasi Vietnam

Setelah lebih dari 5 tahun pelaksanaan, Perjanjian Perdagangan Bebas Vietnam - Uni Eropa (EVFTA) telah memberikan dampak yang kuat terhadap perekonomian Vietnam secara umum dan pasar farmasi pada khususnya.

Setelah lebih dari 5 tahun pelaksanaan, Perjanjian Perdagangan Bebas Vietnam - Uni Eropa (EVFTA) telah memberikan dampak yang kuat terhadap perekonomian Vietnam secara umum dan pasar farmasi pada khususnya.

EVFTA berlaku mulai 1 Agustus 2020. Keberlakuan EVFTA meningkatkan daya saing antara perusahaan farmasi Vietnam dan perusahaan di industri yang sama dari Uni Eropa. EVFTA berkomitmen untuk membuka diri, yang memungkinkan perusahaan Uni Eropa untuk mendirikan fasilitas di Vietnam, tidak hanya untuk melakukan penelitian klinis/pengujian farmasi, tetapi juga untuk mengimpor obat-obatan berlisensi. Mereka diizinkan untuk membangun gudang penyimpanan obat-obatan impor dan, meskipun tidak diizinkan untuk mendistribusikan dan memasok produk farmasi secara langsung kepada pengguna, mereka diizinkan untuk menjual kembali produk farmasi kepada distributor atau grosir yang memiliki izin untuk mendistribusikan dan mengedarkan obat-obatan di Vietnam.

Perusahaan manufaktur/distribusi farmasi dalam negeri berada di bawah tekanan untuk bersaing dengan perusahaan UE di pasar farmasi, terutama untuk obat-obatan berpemilik dan obat-obatan khusus yang belum diproduksi di Vietnam, karena EVFTA hampir menghilangkan semua hambatan tarif pada produk farmasi, membantu produk farmasi dari UE untuk diimpor ke Vietnam secara lebih langsung dan mudah.

Vietnam juga berkomitmen untuk memperkuat perlindungan kekayaan intelektual bagi produk farmasi melalui komitmen untuk mengkompensasi keterlambatan dan komitmen untuk melindungi data kepemilikan, sehingga mempersulit produk farmasi untuk menjadi generik dan menurunkan harga. Namun, hal ini juga menguntungkan bagi perusahaan Vietnam untuk mengakses bahan baku berkualitas tinggi dengan harga kompetitif, dan bagi konsumen untuk memiliki kesempatan menggunakan produk farmasi berkualitas tinggi dari Uni Eropa.

Tantangan dari komitmen EVFTA juga merupakan peluang bagi perusahaan farmasi Vietnam untuk mencari arah pengembangan dan meningkatkan keunggulan mereka, biasanya dengan membangun pabrik manufaktur berstandar EU-GMP di antara perusahaan farmasi domestik terkemuka. Produk yang diproduksi sesuai standar EU-GMP atau yang setara memiliki kualitas tinggi, yang membantu meningkatkan nilai merek perusahaan farmasi, meningkatkan konsumsi domestik, dan berkontribusi pada peningkatan laju ekspor farmasi Vietnam ke pasar Uni Eropa. Saat ini, 25 dari 240 pabrik farmasi di Vietnam (sekitar 10,4%) telah mencapai salah satu standar GMP tertinggi (EU-GMP, PIC/S-GMP, Japan-GMP, US FDA).

Selain itu, sejumlah perusahaan farmasi Vietnam telah mengalihkan fokus mereka untuk mengembangkan saluran distribusi domestik guna memperluas pasokan obat-obatan bereputasi baik, memastikan kualitas, ketepatan waktu, dan kenyamanan bagi pasien, serta memperkuat kerja sama bisnis, mendukung distribusi dan pasokan barang antara perusahaan farmasi Vietnam dan perusahaan farmasi Uni Eropa (termasuk FDI dan perusahaan induk di Uni Eropa) untuk pasar farmasi Vietnam.

Bagi perusahaan farmasi Uni Eropa, akhir-akhir ini, selain memfokuskan diri pada segmen ekspor farmasi ke pasar Vietnam, mereka juga telah meningkatkan aktivitas investasi dengan mendirikan cabang, memperluas pabrik produksi, dan mencari mitra distribusi, dikombinasikan dengan promosi penelitian dan pengembangan obat-obatan berkualitas tinggi, aman, efektif, dan lebih ramah lingkungan, yang cocok untuk pasar konsumen farmasi di Vietnam.

Sejak EVFTA berlaku, dalam rangka melembagakan dan mewujudkan komitmennya, Vietnam telah menyesuaikan banyak dokumen hukum yang diperlukan bagi pengembangan industri farmasi, seperti menerbitkan dokumen untuk menghilangkan hambatan di bidang registrasi obat: Surat Edaran No. 08/2022/TT-BYT yang mengatur registrasi obat dan bahan farmasi tertanggal 5 September 2022, menggantikan Surat Edaran No. 32/2018/TT-BYT; Surat Edaran No. 55/2024/TT-BYT tertanggal 31 Desember 2024 yang mengubah dan melengkapi sejumlah pasal tentang perpanjangan sertifikat registrasi untuk peredaran obat dan bahan farmasi dalam Surat Edaran No. 08/2022/TT-BYT, dalam rangka menyederhanakan dokumen yang diperlukan untuk berkas perpanjangan sertifikat registrasi untuk peredaran obat dan bahan farmasi, dll.

Untuk menyesuaikan kerangka hukum tertinggi, guna menciptakan koridor hukum yang praktis dan efektif bagi sektor farmasi, Majelis Nasional mengesahkan Undang-Undang yang mengubah dan melengkapi sejumlah pasal dalam Undang-Undang Farmasi No. 44/2024/QH15, dengan sejumlah poin baru, seperti: menciptakan koridor hukum bagi bentuk dan metode bisnis baru berdasarkan pengorganisasian jaringan apotek. Peraturan tentang perdagangan obat dan bahan farmasi melalui perdagangan elektronik.

Tetapkan hak dan tanggung jawab bisnis farmasi yang berinvestasi asing dalam Undang-Undang untuk memastikan publisitas dan transparansi dalam pengelolaan negara...

Pada tahun 2025, industri farmasi dinilai memiliki banyak peluang dan tantangan. Terkait peluang tersebut, perusahaan farmasi Vietnam perlu memanfaatkan penghapusan hambatan tarif untuk meningkatkan ekspor produk farmasi berkualitas tinggi ke pasar Uni Eropa; meningkatkan transfer teknologi dan kerja sama riset; serta memperluas kapasitas produksi di Vietnam.

Terkait dengan tantangan, selain persaingan yang ketat dari perusahaan-perusahaan farmasi besar yang hadir di Vietnam dan semakin tingginya standar kualitas, keamanan, dan hak kekayaan intelektual dari Uni Eropa, perusahaan-perusahaan farmasi akan terpengaruh oleh pengaturan dan perampingan aparatur Pemerintah , yang berujung pada penyesuaian kebijakan dan dokumen hukum terkait, sehingga akan terjadi keterlambatan dalam penerapan dan penegakan kebijakan baru.

Sumber: https://baodautu.vn/tac-dong-cua-evfta-den-thi-truong-duoc-pham-viet-nam-d249224.html