Menurut NBC News (AS), Ketua DPR AS yang baru Mike Johnson baru-baru ini mengatakan dia akan setuju untuk mendukung Ukraina, tetapi "dengan syarat-syarat tertentu".
Ketika ditanya tentang peningkatan dukungan untuk Ukraina, Tn. Johnson berkata: "Kami akan mengajukan persyaratan untuk itu, jadi kami sedang berdiskusi. Kami menginginkan akuntabilitas dan kami ingin Gedung Putih memiliki tujuan yang jelas."
Ketua DPR AS yang baru terpilih, Mike Johnson, akan diambil sumpah jabatannya di Washington, DC, pada 25 Oktober 2023. (Foto: AFP)
Pada 25 Oktober, Dewan Perwakilan Rakyat AS memilih ketua DPR baru, Mike Johnson, setelah berminggu-minggu mengalami kebuntuan. Ia mewakili mayoritas Partai Republik dan merupakan pendukung mantan Presiden Donald Trump.
Dewan Perwakilan Rakyat AS tidak dapat mengesahkan undang-undang baru, termasuk bantuan untuk Ukraina, tanpa Ketua DPR-nya. Itulah sebabnya Ketua DPR juga penting bagi Kiev. Selain itu, anggaran federal sementara AS hanya akan berlaku hingga pertengahan November, sehingga untuk menghindari penutupan pemerintah, Kongres AS segera menyelesaikan masalah ini.
Menurut Kyiv Post (Ukraina), terpilihnya Bapak Johnson sebagai Ketua DPR AS akan memungkinkan Kongres AS untuk kembali bekerja di bidang legislatif, tetapi merupakan berita yang sangat mengkhawatirkan bagi Ukraina dan serangan baliknya terhadap pasukan Rusia. Bapak Johnson dikatakan mengambil sikap keras dan memilih "Tidak" pada 5 dari 6 paket yang diusulkan untuk mendukung Ukraina.
Masih harus dilihat bagaimana pandangan negatif Johnson terhadap bantuan Ukraina akan tercermin di DPR. Anggota DPR dari Texas, Pete Sessions, mengatakan kepada ABC News bahwa Johnson mungkin akan mendorong pemisahan bantuan untuk Israel, Ukraina, dan keamanan perbatasan AS-Meksiko, alih-alih menggabungkannya seperti yang diusulkan Presiden Joe Biden.
Pekan lalu, Presiden Biden mengatakan akan meminta dana sebesar $100 miliar kepada Kongres untuk Ukraina, Israel, Taiwan, dan keamanan perbatasan. Dari jumlah tersebut, sekitar $60 miliar diperkirakan akan dialokasikan untuk Ukraina.
Pidato pelantikan Johnson pada tanggal 25 Oktober menyebutkan dorongan untuk pemungutan suara yang mendukung "sekutu terbesar Amerika di Timur Tengah," tetapi menegaskan bahwa di tengah dunia yang bergejolak, "Amerika yang kuat adalah baik untuk seluruh dunia," merujuk pada pengalihan bantuan luar negeri ke belanja dalam negeri.
(Sumber: Surat Kabar Tin Tuc)
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)