Baru-baru ini, di beberapa provinsi dan kota di seluruh negeri, terjadi sejumlah kasus keracunan makanan akibat siswa makan siang di sekolah atau membeli makanan di depan gerbang sekolah. Yang terbaru, pada 9 April, setelah makan siang di Sekolah Dasar Vo Thi Sau (Kota Ho Chi Minh ), lebih dari 20 siswa menunjukkan gejala sakit perut, muntah, demam, diare, dan dibawa ke rumah sakit oleh keluarga mereka. Sekolah Dasar Vo Thi Sau memiliki kontrak dengan unit katering industri untuk menyediakan makanan bagi siswa asrama.
Di Dong Nai , meskipun tidak ada kasus keracunan makanan di sekolah sebelumnya, risiko keracunan makanan masih laten. Menurut penilaian pihak berwenang, upaya memastikan keamanan pangan di kantin sekolah telah mengalami banyak perubahan positif, tetapi masih terdapat beberapa masalah seperti: beberapa sekolah masih kekurangan fasilitas untuk mengawetkan makanan, penyimpanan sampel makanan, atau pelatihan staf masih asal-asalan. Beberapa tempat bergantung pada makanan siap saji dengan banyak risiko dalam pengangkutannya... Selain itu, penjualan makanan yang tidak menjamin keamanan pangan di depan beberapa gerbang sekolah juga membuat orang tua khawatir...
Oleh karena itu, pada tahun ajaran baru ini, sangat penting untuk memperkuat langkah-langkah pengelolaan dapur umum, kantin sekolah, dan tempat penyediaan makanan di sekolah untuk mengurangi risiko keracunan makanan. Pertama-tama, perlu difokuskan pada sosialisasi dan arahan bagi dapur umum dan tempat penyediaan makanan untuk secara ketat mengontrol asal dan sumber bahan makanan, memastikan kebersihan selama proses penyiapan, pengolahan, dan pengangkutan makanan, kondisi keamanan pangan, inspeksi pangan 3 tahap, dan penyimpanan sampel pangan. Selanjutnya, perlu memperkuat inspeksi, pengendalian, dan penanganan pelanggaran terkait keamanan pangan di sekolah secara ketat.
Untuk itu, selain memperkuat tanggung jawab pihak berwenang, sekolah dan orang tua juga bertanggung jawab dalam pengelolaan, koordinasi, dan pengawasan dapur umum dan kantin sekolah. Peran pengawasan asosiasi orang tua-guru perlu ditingkatkan, dengan menganggapnya sebagai "mata dan telinga" masyarakat dalam melindungi kesehatan anak. Selain itu, upaya promosi perlu difokuskan. Selenggarakan pelatihan rutin bagi staf dapur, bimbing guru, siswa, dan orang tua untuk mengidentifikasi risiko keracunan makanan; laporkan segera masalah keamanan pangan di sekolah agar sekolah dapat mengambil tindakan tepat waktu untuk memastikan kesehatan siswa; berkontribusi dalam membangun lingkungan pendidikan yang aman, sehat, dan terpercaya.
Dang Ngoc
Sumber: https://baodongnai.com.vn/xa-hoi/202509/tang-kiem-soat-dam-bao-an-toan-thuc-pham-hoc-duong-c0c2b38/
Komentar (0)