
Dalam beberapa hari terakhir, selain mengatasi kerusakan akibat Badai No. 10, keluarga Ibu Nguyen Thi Ngan (Desa Trung Tien, Kecamatan Thien Cam) telah secara proaktif membersihkan dan mendisinfeksi kandang ayam. Hujan deras telah menyebabkan area peternakan keluarga tersebut terendam banjir, lantai kandang basah, pakan berjamur, dan risiko wabah penyakit menjadi sangat tinggi.
Dengan pengalaman bertahun-tahun beternak, tepat setelah banjir surut, saya menaburkan bubuk kapur, menyemprotkan disinfektan di area peternakan, serta memberikan vitamin dan enzim pencernaan tambahan untuk 300 ekor ayam keluarga saya. Di tengah perubahan cuaca, meningkatkan daya tahan tubuh merupakan faktor penting bagi perkembangan ayam yang stabil,” ungkap Ibu Ngan.

Menurut banyak peternak ayam, setelah badai, daya tahan ternak berkurang secara signifikan. Oleh karena itu, selain membersihkan lingkungan, peternak juga secara proaktif menyesuaikan pola makan mereka, meningkatkan jumlah makanan bergizi untuk membantu ayam pulih dengan cepat.
Selain memperhatikan kebersihan lingkungan dan nutrisi, saya juga rutin menghubungi staf dokter hewan di komune untuk mendapatkan panduan vaksinasi tambahan. Selain itu, keluarga saya juga memberikan perhatian khusus untuk mengontrol suhu dan kelembapan di kandang, membuka pintu ventilasi saat cuaca cerah agar sirkulasi udara lancar, dan membatasi pertumbuhan bakteri. Di malam hari, saya menyalakan pemanas ruangan agar anak ayam tetap hangat. Dengan begitu, kawanan ayam akan sehat, makan dengan baik, dan tidak akan mengalami penurunan berat badan,” ujar Ibu Nguyen Thi Lan (Desa Kim Son, komune Toan Luu).
Untuk rusa—salah satu ternak utama petani Ha Tinh—para petani juga berfokus pada perawatan pascabadai. Para petani meningkatkan nutrisi dan kebersihan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan melindungi rusa dari risiko penyakit.

Ibu Tran Thi Linh (Desa Song Con, Kelurahan Son Giang) berkata: “Keluarga saya saat ini memelihara 17 rusa. Setelah badai No. 10, atap lumbung tertiup angin, hujan bocor, dan jerami basah semua. Saya harus mengganti semua alas kandang dan menggunakan disinfektan untuk membunuh bakteri. Selain itu, keluarga saya juga menambah pakan rusa dengan daun nangka, jagung, singkong, dll., serta menambahkan mineral dan vitamin B1 untuk meningkatkan kesehatan mereka.”
Menurut Ibu Linh, merawat rusa pascabencana alam mengharuskan peternak untuk sangat berhati-hati dan tidak subjektif. Setiap hari, ia dengan cermat memeriksa perilaku setiap rusa. Jika ia melihat ada rusa yang tidak mau makan atau menunjukkan tanda-tanda kelelahan, ia segera memisahkannya untuk dipantau. Selain itu, ia selalu menjaga kandang tetap kering dan sejuk, membersihkannya secara teratur, dan menaburkan kapur di sekitar area pengembangbiakan untuk mencegah patogen.

“Memastikan kesehatan kawanan rusa selama periode ini memainkan peran yang sangat penting karena ini akan berkontribusi pada musim berburu tanduk rusa yang sukses tahun depan,” ujar Ibu Linh.
Di tengah meningkatnya risiko penyakit pascabadai, perawatan babi di peternakan skala kecil dan menengah semakin diintensifkan. Masyarakat berfokus pada pembersihan lingkungan dan vaksinasi untuk meningkatkan daya tahan ternak.

Dengan jumlah ternak yang besar, lebih dari 1.000 induk babi dan 800 ekor babi, Koperasi Pertanian dan Layanan Ekologi Vu Son Duc di Kelurahan Thuong Duc secara aktif menerapkan solusi pencegahan penyakit. Menurut Bapak Nguyen Khac Trieu, perwakilan Koperasi, perlindungan ternak merupakan prioritas utama untuk menghindari kerugian ganda pascabencana alam.
"Tekanan untuk mencegah epidemi pascabadai sangat tinggi di peternakan. Kami harus mengerahkan tenaga kerja semaksimal mungkin untuk membersihkan, sekaligus meningkatkan disinfeksi dengan penyemprot berkapasitas tinggi dan mencampur antibiotik serta multivitamin ke dalam pakan. Ini merupakan langkah penting untuk melindungi modal dan menjaga stabilitas produksi," tegas Bapak Nguyen Khac Trieu.


Menurut Bapak Trieu, ini adalah tahap akhir tahun, dan ternak babi koperasi telah direncanakan untuk dijual guna melayani pasar Tet. Oleh karena itu, memperkuat ketahanan dan memastikan keamanan penyakit saat ini bukan hanya tanggung jawab, tetapi juga faktor ekonomi yang vital. Setiap insiden penyakit berarti kerugian miliaran dong. Kami berfokus untuk melindungi ternak babi dengan segala cara guna memastikan rencana produksi yang aman.
Upaya peningkatan “daya tahan” ternak dan unggas tidak saja berperan dalam pencegahan risiko wabah penyakit, tetapi juga menjamin kelancaran produksi dan kelancaran pasokan ke pasar.

Berdasarkan rekomendasi industri, setelah badai, peternak perlu memberikan perhatian khusus pada pembersihan dan disinfeksi kandang, dan sama sekali tidak menggunakan sumber air yang tercemar. Pada saat yang sama, suplemen vitamin, mineral, enzim pencernaan, dan elektrolit perlu diberikan untuk membantu pemulihan dan meningkatkan daya tahan ternak.
Khususnya, Ha Tinh akan segera memasuki musim peralihan. Hujan dingin yang akan turun di awal musim dingin dapat dengan mudah menyebabkan ternak terserang flu, penyakit pernapasan, dan pencernaan. Oleh karena itu, masyarakat perlu secara proaktif menutup kandang, memastikan lantai kandang kering, menjaga kehangatan di malam hari, dan menjaga pola makan yang cukup agar ternak dapat beradaptasi dengan baik terhadap perubahan cuaca. Selain itu, berkoordinasi erat dengan staf dokter hewan untuk memantau secara ketat.
Sumber: https://baohatinh.vn/tang-suc-de-khang-cho-dan-vat-nuoi-sau-mua-bao-post297234.html
Komentar (0)