Mempercepat Pengembangan Undang-Undang Geologi dan Mineral

Rancangan Undang-Undang (RUU) Geologi dan Mineral disusun oleh Panitia Perancang dan Tim Redaksi berdasarkan Keputusan Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Nomor 476/QD-BTNMT tanggal 6 Maret 2023; dan dikirim oleh Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup untuk menghimpun masukan dari kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah; asosiasi profesi, asosiasi pengusahaan mineral; Federasi Industri dan Perdagangan Vietnam (VCCI); serta korporasi dan perusahaan umum yang bergerak di bidang geologi dan mineral. Berkas rancangan undang-undang ini telah diunggah di Portal Informasi Elektronik Pemerintah dan Portal Informasi Elektronik Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup mulai 31 Juli hingga 1 Oktober 2023 untuk menghimpun masukan publik, dan agar masyarakat dan pelaku usaha dapat berkontribusi langsung terhadap Rancangan Undang-Undang ini.

Di bawah arahan dan bimbingan para pemimpin Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, Survei Geologi Vietnam dan Departemen Mineral Vietnam telah menyelesaikan rancangan Undang-Undang Geologi dan Mineral dan menyerahkannya kepada Kementerian untuk diserahkan kepada Kementerian Kehakiman untuk dinilai.

Selain itu, dalam proses penyusunan Undang-Undang Geologi dan Mineral, Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup telah menyelenggarakan 3 Lokakarya di 3 wilayah (wilayah Utara di Quang Ninh pada tanggal 15 September 2023, wilayah Selatan di Lam Dong pada tanggal 29 September 2023, wilayah Tengah di Khanh Hoa pada tanggal 13 Oktober 2023), serta survei lapangan di beberapa lokasi antara lain: Dak Nong , Lam Dong, Thanh Hoa untuk meminta pendapat mengenai Rancangan Undang-Undang tersebut.

Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup juga telah menyelenggarakan pelaksanaan sejumlah proyek ilmiah di tingkat menteri untuk mempelajari dan mengevaluasi status terkini pengelolaan negara di bidang mineral; kekurangan, keterbatasan, dan ketidakcukupan dalam pelaksanaan undang-undang tentang mineral dan undang-undang terkait lainnya, guna mengusulkan solusi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan negara di bidang mineral; dan untuk menugaskan dan mendesentralisasikan pengelolaan negara di bidang geologi dan mineral di antara kementerian, lembaga, dan daerah.

Memahami isu-isu yang menjadi perhatian seluruh negeri terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) ini, Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup telah berhasil menyelenggarakan Lokakarya serta rapat-rapat Komite Perancang dan Tim Redaksi. Baru-baru ini, Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup menyelenggarakan rapat ke-3 Komite Perancang dan Tim Redaksi Rancangan Undang-Undang Geologi dan Mineral untuk menyempurnakan Rancangan Undang-Undang (RUU) ini sesuai dengan masukan yang diberikan. Rapat ini merupakan kelanjutan dari rapat-rapat Komite Perancang dan Tim Redaksi sebelumnya yang diselenggarakan pada Januari hingga Maret 2023 dan memiliki banyak poin baru dalam metode penyusunannya, yang menarik perhatian besar masyarakat dan menciptakan efisiensi tinggi.

Wakil Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Tran Quy Kien, Direktur Departemen Mineral Vietnam, Bapak Nguyen Truong Giang dan Direktur Survei Geologi Vietnam, Bapak Tran Binh Trong memimpin lokakarya pertama untuk mengumpulkan komentar mengenai rancangan Undang-Undang Geologi dan Mineral.

Selain rapat dan lokakarya di atas, tim pimpinan dan staf yang ditugaskan untuk menyusun Undang-Undang Geologi dan Mineral di bawah Departemen Mineral Vietnam dan Survei Geologi Vietnam secara berkala mengadakan rapat terencana dan tidak terjadwal, melaporkan isi rinci Rancangan Undang-Undang kepada Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Dang Quoc Khanh dan Wakil Menteri Tran Quy Kien. Rapat kerja berlangsung sepanjang hari, bahkan di hari libur dan di luar jam kerja. Di bawah arahan dan bimbingan para pimpinan Kementerian, pada akhir Desember 2023, kedua unit tersebut menyelesaikan berkas Rancangan Undang-Undang Geologi dan Mineral dan menyerahkannya kepada Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup untuk diajukan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia guna dievaluasi.

Selain kemajuan dalam penyusunan Undang-Undang Geologi dan Mineral, isi RUU ini juga mendapat perhatian besar dari berbagai organisasi dan individu, terutama terkait dengan ketentuan biaya pemberian hak eksploitasi mineral dan cadangan perhitungan biaya pemberian hak eksploitasi mineral. Menurut perwakilan Nui Phao Mineral Exploitation and Processing Company Limited, biaya pemberian hak eksploitasi mineral merupakan permasalahan yang telah dihadapi perusahaan selama bertahun-tahun. Hal ini merupakan sumber pendapatan penting bagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, tetapi juga menimbulkan beban keuangan yang sangat besar bagi dunia usaha, sehingga menimbulkan fenomena pajak atas pajak, biaya atas biaya.

Untuk lebih menyempurnakan pengaturan mengenai biaya hak eksploitasi mineral dalam Rancangan Undang-Undang Geologi dan Mineral, Perseroan memberikan rekomendasi kepada Badan Perancang untuk melakukan penelitian lebih lanjut guna menyusun dan menetapkan suatu rumus perhitungan biaya hak eksploitasi mineral, sehingga dapat dilaksanakan dengan mudah dan konsisten secara nasional untuk masing-masing jenis mineral; memastikan bahwa cadangan untuk perhitungan biaya hak konsisten dengan cadangan yang tercatat dalam izin yang diberikan dan agar terdapat perbedaan antar tingkat cadangan karena perbedaan tingkat keandalan dan efisiensi ekonomis di antara keduanya; menetapkan cadangan untuk perhitungan biaya hak berdasarkan luas wilayah dan kedalaman rencana eksploitasi yang telah disetujui pada saat pemberian izin, bukan berdasarkan arah vertikal batas permukaan, agar tetap memperhatikan faktor teknis dalam eksploitasi.

Menuju industri pertambangan berkelanjutan, melindungi lingkungan

Menurut Dr. Le Ai Thu, Ketua Asosiasi Geologi Ekonomi Vietnam, biaya pemberian hak eksploitasi mineral meningkatkan biaya produksi, yang mengakibatkan hilangnya sumber daya mineral. Padahal, biaya pemberian hak eksploitasi mineral merupakan beban bagi perusahaan pertambangan, sehingga ketika biaya meningkat, perusahaan terpaksa mencari cara untuk mengurangi biaya lainnya. Salah satu cara paling efektif untuk mengurangi biaya adalah dengan mengeksploitasi area yang kaya dengan kondisi penambangan yang menguntungkan dan meninggalkan bijih yang lebih miskin dan lebih sulit dieksploitasi.

Di sisi lain, berdasarkan peraturan yang berlaku saat ini, biaya hak eksploitasi mineral harus dibayarkan sebelum memperoleh izin pertambangan. Peraturan ini mengurangi kemampuan perusahaan untuk berinvestasi dalam teknologi canggih, yang berdampak negatif pada hilangnya sumber daya yang tidak diinginkan.

Menanggapi cadangan untuk menghitung biaya pemberian hak eksploitasi mineral, Bapak Nguyen Tien Manh, Wakil Direktur Jenderal Vietnam National Coal - Mineral Industries Group (TKV), mengatakan bahwa Rancangan Undang-Undang tersebut harus menetapkan: "Cadangan untuk menghitung biaya pemberian hak eksploitasi mineral adalah bagian dari cadangan geologi yang dimobilisasi yang terletak di dalam wilayah pertambangan/batas desain tambang, yang dinilai/disetujui oleh otoritas yang berwenang sebagai dasar pemberian izin pertambangan."

Dijelaskannya, untuk proyek pertambangan tambang terbuka, persyaratan sudut lereng dan kemiringan tambang harus dipenuhi, sehingga cadangan yang diproyeksikan vertikal di luar batas desain pertambangan terbuka tidak diperbolehkan dimobilisasi untuk eksploitasi.

Komentar-komentar di atas hanya mewakili sebagian dari total jumlah komentar yang dikirimkan kepada Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. Hal ini menunjukkan bahwa Undang-Undang Geologi dan Mineral telah mendapat perhatian besar dari masyarakat, dunia usaha, pengelola, dan ilmuwan... Mereka berharap Undang-Undang Geologi dan Mineral segera diterbitkan untuk mengatasi "kemacetan" dalam Undang-Undang Mineral yang berlaku saat ini, sehingga meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan negara di bidang geologi dan mineral, serta memenuhi persyaratan pengelolaan terpusat dan terpadu di bidang geologi dan mineral di periode baru.

Ruang lingkup pengaturan Undang-Undang Geologi dan Mineral telah melengkapi kegiatan survei geologi dasar dengan peraturan perundang-undangan yang secara tegas dan menyeluruh mengatur hubungan yang terkait dengan pekerjaan ini melalui ketentuan-ketentuan dalam Rancangan Undang-Undang. Menurut Bapak Tran Binh Trong, Direktur Survei Geologi Vietnam, Rancangan Undang-Undang Geologi dan Mineral merupakan landasan hukum yang kokoh untuk membantu sektor geologi dan mineral mengelola informasi dan data survei geologi dasar secara terpadu dan menyeluruh sesuai dengan ruang lingkup dan skala sektornya, untuk membangkitkan nilai sumber daya, tidak hanya mineral tetapi juga seluruh nilai sumber daya geologi demi pembangunan sosial-ekonomi, menjamin pertahanan dan keamanan nasional, dan sekaligus membantu mengelola sumber daya geologi secara lebih beragam dan menyeluruh.

Sumber: https://baotainguyenmoitruong.vn/tang-toc-xay-dung-luat-dia-chat-va-khoang-san-368864.html