Kapal perusak Korea Utara seberat 5.000 ton berbalik tegak.
Kapal perusak Korea Utara, yang sebelumnya miring sebagian, kini telah tegak kembali, tetapi tingkat kerusakan dan bagaimana mereka akan memindahkan kapal tersebut ke lokasi perbaikan masih belum jelas.
Báo Khoa học và Đời sống•05/06/2025
Korea Utara tampaknya menunjukkan kemajuan dalam memulihkan kapal perusak kedua kelas Choi Hyun berbobot 5.000 ton, setelah kapal tersebut terbalik dan sebagian tenggelam akibat insiden pada upacara peluncurannya bulan lalu. Foto: @2025 Maxar Technologies. Gambar terbaru dari kapal perang tersebut menunjukkan bahwa kapal itu kini telah kembali ke posisi tegak, meskipun tujuan untuk memulihkan fregat tersebut sebelum akhir bulan ini masih sangat tidak jelas. Foto: @2025 Maxar Technologies.
38 North, sebuah situs web yang khusus menganalisis Korea Utara, baru-baru ini menerbitkan citra satelit dari Airbus Defense and Space yang menunjukkan pemandangan di Galangan Kapal Chongjin pada tanggal 2 Juni. Gambar tersebut menunjukkan kapal perang dalam posisi tegak untuk pertama kalinya sejak peluncurannya yang gagal pada tanggal 21 Mei. Foto: @Pleiades NEO/Airbus DS 2025. Meskipun terdapat awan tipis, mudah untuk melihat bahwa dek penerbangan (untuk landasan helikopter), bersama dengan bagian buritan, dan bentuk keseluruhan kapal tampak telah stabil kembali. Foto: @Pleiades NEO/Airbus DS 2025. 38 North juga mencatat bahwa para pekerja terlihat menarik tali dari dermaga dalam upaya untuk menyesuaikan kapal perang secara manual, seperti yang terlihat dalam citra satelit terpisah yang diambil oleh Airbus Defense and Space pada 29 Mei. Foto: @Pleiades NEO/Airbus DS 2025.
Seperti yang terlihat, setidaknya ada 30 pelampung atau kantung udara yang ditempatkan di sepanjang kapal, kemungkinan untuk membantu menstabilkannya. Laporan lain menyebutkan bahwa ini adalah balon penahan, meskipun hal itu tampaknya tidak masuk akal dalam kasus ini. Foto: @Pleiades NEO/Airbus DS 2025. Jika kapal telah berhasil diposisikan ulang, maka langkah selanjutnya dalam proses perbaikan ini masih belum jelas. Foto: @Roger. Pada saat yang sama, memindahkannya ke galangan kapal lain bisa menjadi tantangan besar, terutama jika lambung kapal mengalami kerusakan parah. Foto: @2025 Maxar Technologies.
Mencari bantuan dari luar, termasuk dari Rusia atau Tiongkok, bisa menjadi pilihan. Foto: @Center for Strategic and International Studies (CSIS). Meskipun mengembalikan kapal perusak seberat 5.000 ton ke posisi tegak adalah sebuah prestasi, kemungkinan masih ada pekerjaan yang kurang terlihat, tetapi lebih penting, yang harus dilakukan. Posisi kapal yang sebagian berada di bawah air dan sebagian lainnya di darat juga merupakan situasi yang genting. Foto: @Pleiades NEO/Airbus DS 2025.
Komentar (0)