Saat ini, satu-satunya data yang dikirimkan Voyager 1 kembali ke Bumi adalah rangkaian karakter biner yang berulang, dan teknisi NASA mungkin memerlukan waktu berminggu-minggu untuk memperbaiki gangguan tersebut.
Simulasi Voyager 1 yang melihat kembali Tata Surya dari kejauhan. Foto: NASA
Wahana antariksa Voyager 1 milik NASA saat ini tidak dapat mengirimkan data ilmiah atau sistem apa pun kembali ke Bumi, lapor Space pada 12 Desember. Wahana antariksa berusia 46 tahun itu dapat menerima perintah, tetapi masalahnya tampaknya terletak pada komputer wahana tersebut. Sistem Data Penerbangan (FDS) Voyager 1, yang mengumpulkan informasi dan data teknis dari instrumen ilmiah wahana tersebut, tidak lagi berkomunikasi seperti yang diharapkan dengan pengontrol komunikasi, menurut NASA.
Saat beroperasi normal, FDS mengorganisasikan informasi pesawat ruang angkasa ke dalam paket-paket data, yang kemudian ditransmisikan kembali ke Bumi oleh TMU. Baru-baru ini, paket-paket data tersebut macet, mengirimkan pola berulang 1 dan 0. Tim teknisi Voyager melacak masalah ini kembali ke FDS, tetapi solusinya mungkin membutuhkan waktu berminggu-minggu.
Voyager 1 dan Voyager 2, yang diluncurkan pada tahun 1977, telah beroperasi lebih lama daripada wahana antariksa mana pun dalam sejarah. Keduanya berada di ruang antarbintang, terbang lebih dari 24 miliar kilometer dari Bumi. Bahkan, jaraknya begitu jauh sehingga dibutuhkan hampir satu hari bagi sinyal untuk mencapai wahana antariksa dan satu hari lagi bagi respons. Komunikasi bolak-balik dengan Voyager 1 membutuhkan waktu 45 jam. Jadi, ketika para insinyur NASA mengirimkan perbaikan ke sistem FDS wahana antariksa, mereka harus menunggu hingga keesokan harinya untuk melihat apakah perbaikan tersebut berfungsi.
Solusinya tidak semudah mematikan dan menghidupkan kembali sistem. Usia dan perangkat keras pesawat ruang angkasa menghadirkan banyak tantangan. Teknisi NASA bekerja dengan teknologi yang tersedia pada tahun 1970-an, terkadang memaksa mereka untuk menemukan beberapa perbaikan perangkat lunak yang kreatif. Ini bukan pertama kalinya Voyager 1 mengalami masalah dalam beberapa tahun terakhir. Pesawat ruang angkasa tersebut mengalami masalah dengan sistem navigasi dan kontrolnya (AACS) pada Mei 2022, yang mengirimkan data telemetri yang tidak berarti selama beberapa bulan sebelum akhirnya diperbaiki.
Para insinyur NASA juga akan memperbarui perangkat lunak wahana antariksa tersebut pada Oktober 2023, yang akan membantu mencegah penumpukan sedimen di pendorong wahana antariksa. Namun, pembaruan semacam itu tidak dapat diluncurkan dengan cepat. Menurut NASA, menemukan solusi untuk tantangan yang dihadapi wahana antariksa tersebut seringkali melibatkan konsultasi dokumen asli berusia puluhan tahun yang ditulis oleh para insinyur yang saat ini tidak sedang mengerjakan masalah tersebut. Akibatnya, tim insinyur membutuhkan waktu untuk memahami bagaimana perintah baru akan memengaruhi operasi wahana antariksa guna menghindari konsekuensi yang tidak diinginkan.
An Khang (Menurut Luar Angkasa )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)