Pada tanggal 18 Oktober, Badan Pemeriksa Keuangan menyelenggarakan Lokakarya 2 "Investasi Publik: Kendala dan Solusi dari Perspektif Badan Pemeriksa Keuangan" dalam rangka Forum "Mendeteksi Kendala dalam Mendorong Pemulihan dan Pembangunan Ekonomi - Peran Badan Pemeriksa Keuangan".
Bapak Doan Anh Tho, Wakil Auditor Jenderal Negara, mengatakan: Pada periode saat ini, dengan konteks ekonomi yang sulit yang berdampak negatif pada faktor-faktor yang membentuk pertumbuhan PDB (seperti konsumsi, investasi swasta, ekspor neto), investasi publik diidentifikasi sebagai salah satu pilar dan kekuatan pendorong untuk meningkatkan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi, sehingga situasi pencairan modal investasi publik yang lambat dan penyelesaian proyek yang lambat yang telah berlangsung selama bertahun-tahun perlu segera diatasi.
Menyoroti berbagai penyebab keterbatasan investasi publik, terutama lambatnya pencairan modal investasi publik, Bapak Tho menilai masing-masing kementerian, lembaga, daerah, dan proyek memiliki penyebab objektif dan subjektif yang berbeda-beda.
Beberapa penyebabnya antara lain belum sinkronnya Undang-Undang Penanaman Modal Asing dengan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta peraturan perundang-undangan yang bersifat khusus; peraturan perundang-undangan yang berlaku belum mencakup semua kegiatan penanaman modal; proses, prosedur, dan formalitas masih tumpang tindih dan rumit.
Di samping itu, ada pula alasan-alasan objektif seperti level dan sektor yang belum benar-benar aktif, peran dan tanggung jawab pimpinan belum digalakkan, di suatu tempat masih terdapat mentalitas menghindar; kapasitas sejumlah investor dan kontraktor belum memenuhi persyaratan...
Ibu Cao Thi Minh Nghia, Wakil Direktur Departemen Sintesis Ekonomi Nasional ( Kementerian Perencanaan dan Investasi ), mengatakan: Rata-rata tingkat pencairan modal investasi publik pada tahun 2021 dan 2022 mencapai sekitar 93,56% dari rencana yang ditetapkan oleh Perdana Menteri, yang mana pada tahun 2021 mencapai 95,7% dan tahun 2022 mencapai 91,42%.
Pencairan modal investasi publik biasanya rendah pada bulan-bulan pertama tahun ini, dan cenderung meningkat tajam pada bulan-bulan terakhir tahun ini. Selain kekhawatiran pencairan yang berulang, kekhawatiran akan prosedur penyelesaian modal yang berulang kali dilakukan oleh investor, dewan manajemen proyek, dan kontraktor, yang umumnya dilakukan pada akhir tahun, tren peningkatan pencairan di akhir tahun juga disebabkan oleh alasan mendasar yaitu sifat khusus belanja investasi dibandingkan dengan belanja rutin, ungkap Ibu Nghia.
Menurut Audit Negara Sektor IV, pada tahun 2023, Majelis Nasional menyetujui rencana investasi publik dengan total modal lebih dari 700 triliun VND, meningkat sekitar 25% (sekitar 140.000 miliar VND) dibandingkan dengan rencana tersebut.
Rencana 2022. Tahun ini juga merupakan tahun pencairan seluruh sisa modal Program Pemulihan dan Pembangunan Sosial Ekonomi sesuai Resolusi Majelis Nasional No. 43, sehingga tekanan terkait perkembangan pencairan modal investasi publik sangat besar.
Oleh karena itu, menurut perwakilan Departemen Sintesis Ekonomi Nasional, solusi terpenting dalam waktu mendatang adalah segera menyesuaikan peraturan perundang-undangan yang mengatur kegiatan penanaman modal publik, mengurangi prosedur administratif (perizinan bahan baku, prosedur alih fungsi lahan hutan, lahan sawah, penarikan modal donor...) dalam pelaksanaan proyek untuk lebih mendorong pencairan modal penanaman modal publik dan memobilisasi devisa negara.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)