Pada sore hari tanggal 24 Agustus, di Kota Ho Chi Minh, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan mengadakan konferensi untuk merangkum tahun ajaran 2022-2023 dan menyebarkan tugas untuk tahun ajaran 2023-2024 untuk manajemen mutu dan pekerjaan inspeksi Departemen Pendidikan dan Pelatihan.

Bapak Huynh Van Chuong, Direktur Departemen Manajemen Mutu (Kementerian Pendidikan dan Pelatihan), mengatakan bahwa pada tahun ajaran 2022-2023, Kementerian telah menginstruksikan agar penyelenggaraan Ujian Kelulusan SMA, ujian seleksi siswa berprestasi nasional, dan kompetisi Olimpiade regional dan internasional berjalan dengan aman dan efektif. Namun, pada Ujian Kelulusan SMA tercatat terdapat dua kasus pelanggaran peraturan ujian dan telah ditangani. Departemen Keamanan Politik Dalam Negeri ( Kementerian Keamanan Publik ) terus mengklarifikasi masalah terkait lainnya untuk ditangani sesuai ketentuan hukum. Saat ini, belum ada informasi bahwa jawaban ujian telah dipindahkan ke ruang ujian, dan kejadian tersebut tidak memengaruhi jalannya ujian.

Tidak menutup kemungkinan bahwa kandidat yang mengambil foto kertas ujian kelulusan SMA akan dituntut. Foto ilustrasi: qdnd.vn

Menurut Bapak Huynh Van Chuong, terkait komentar pada soal-soal ujian kali ini, setelah ditinjau, terlihat bahwa jawaban ujian dan mata pelajaran tidak berubah, kecuali menerima dua jawaban benar dalam satu soal ujian Bahasa Inggris. Untuk ujian Sejarah, dikarenakan pemanfaatan materi buku teks yang ada saat ini yang tidak terlalu ketat mengenai waktu spesifik dalam sebuah soal, namun pada dasarnya isi soal tetap memastikan tujuan dan tingkat penilaian yang tepat, sehingga tidak memengaruhi hasil ujian dan hak peserta.

Penyelenggaraan Ujian Akhir Sekolah Menengah Atas (SMA) tahun 2024 pada dasarnya akan tetap sama seperti tahun 2023. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan terus menyempurnakan dan menyampaikan kepada instansi terkait untuk menerbitkan rencana pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah Menengah Atas (SMA) tahun 2025.

Terkait koordinasi keamanan dan keselamatan ujian, perwakilan dari Departemen Keamanan Politik Dalam Negeri (Kementerian Keamanan Publik) menyampaikan bahwa dalam Ujian Kelulusan SMA baru-baru ini, terdapat 51 peserta yang melanggar peraturan, dengan 39 kasus di antaranya menggunakan telepon seluler. Terkait kasus peserta yang melanggar peraturan ujian di Yen Bai dan Cao Bang dengan mengambil foto kertas ujian dan mengirimkannya, perwakilan dari Departemen Keamanan Politik Dalam Negeri menyampaikan bahwa meskipun dinilai tidak memengaruhi kualitas ujian, berdasarkan sifat, tingkat, dan konsekuensi perilaku tersebut, tidak menutup kemungkinan kasus-kasus ini akan diproses secara hukum. Proses hukum ini diharapkan dapat memberikan peringatan kepada peserta di masa mendatang, serta mengurangi hal-hal negatif, terutama penggunaan teknologi tinggi dalam ujian.

Menurut Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, pada tahun ajaran 2023-2024, pengelolaan mutu tetap mendapat perhatian, dengan fokus pada tugas-tugas sebagai berikut: Penyempurnaan lembaga, peningkatan efektivitas dan efisiensi pengelolaan negara dalam pengelolaan mutu; pengarahan pelaksanaan penilaian mandiri, penilaian eksternal, peningkatan mutu, dan kegiatan penilaian mutu nasional dan internasional berskala luas secara mendalam, substantif, efisien, dan efektif; tetap melaksanakan ujian nasional secara aman, sungguh-sungguh, dan sesuai ketentuan.

Kementerian terus membenahi dan menstandardisasi penyelenggaraan ujian bersama pemberian sertifikat kemampuan berbahasa asing, meningkatkan kualitas reformasi administrasi dan layanan publik daring dalam pengelolaan ijazah dan sertifikat. Kementerian terus mengarahkan pelaksanaan regulasi publik, memperkuat pengawasan dan ujian; serta memberikan perhatian pada upaya mendorong transformasi digital dan reformasi administrasi di bidang manajemen mutu.

Dinas Pendidikan dan Pelatihan terus menerbitkan sistem dokumen, memberikan instruksi lengkap, dan menerapkan peraturan perundang-undangan terkait pekerjaan inspeksi dan pemeriksaan dengan baik, tanpa area terlarang; menangani dan memberikan sanksi secara tegas, terbuka, dan transparan; membangun sistem pemantauan yang tepat waktu dan proaktif dalam segala situasi. Selain itu, pemerintah daerah perlu terus meningkatkan tim inspektur Dinas Pendidikan dan Pelatihan serta kolaborator inspeksi pendidikan.

VNA

* Silakan kunjungi bagian Pendidikan Sains untuk melihat berita dan artikel terkait.