Pada sore hari tanggal 3 Agustus, lokakarya "Penelitian, pengajaran, dan penerapan matematika" yang diselenggarakan oleh Universitas Nguyen Tat Thanh menarik partisipasi para matematikawan dan pakar dari Masyarakat Matematika Vietnam, Institut Matematika Vietnam, Institut Studi Lanjutan Matematika, Universitas Ekonomi dan Hukum (Universitas Nasional Kota Ho Chi Minh), Universitas Mahidol (Thailand), dan 2 profesor matematika India yang merupakan Pemimpin Redaksi jurnal matematika Scopus (Jurnal Aljabar dan Matematika Terapan dan Jurnal Analisis dan Aplikasi).
Para matematikawan menyumbangkan 24 makalah, termasuk 16 makalah tentang matematika teoretis dan 8 makalah tentang matematika terapan untuk menganalisis peristiwa di bidang kedokteran (termasuk Covid-19), biologi, perbankan sekuritas, pertumbuhan ekonomi...
Profesor Nguyen Huu Du menyajikan penelitian matematikanya.
Di sela-sela lokakarya, Profesor Nguyen Huu Du membahas mengapa begitu banyak siswa "takut" terhadap matematika dan merasa tertekan serta stres setiap kali kelas matematika dimulai, berkomentar: "Selain siswa yang mencintai matematika, mayoritas masih takut, sebagian karena pengetahuan matematika terlalu sulit, sementara guru matematika belum memberikan inspirasi bagi siswa. Terutama di tingkat universitas, matematika bersifat akademis, sehingga membuat siswa semakin takut."
Menurut Profesor Nguyen Huu Du, siswa takut dan benci matematika karena mereka tidak memahami bahwa matematika membantu kita berpikir logis, berpikir sistematis, dan pada akhirnya memperoleh pengetahuan. Oleh karena itu, mereka sering berpikir bahwa mempelajari rumus-rumus ini tidak ada gunanya dan tidak membutuhkannya dalam kehidupan nyata.
"Faktanya, matematika telah diterapkan sejak zaman kuno dan kini, di era revolusi industri 4.0, matematika semakin dekat dengan kehidupan. Matematika dapat memprediksi epidemi, dapat berhitung untuk menyusun rejimen pengobatan, dapat menganalisis untuk memberikan hasil dalam bidang kedokteran. Matematika juga dapat mempelajari perkembangan semua spesies dalam ekosistem...", ujar Bapak Du.
Mahasiswa Universitas Nguyen Tat Thanh mendengarkan para matematikawan berbagi tentang topik aplikasi matematika.
Agar matematika benar-benar dapat meningkatkan keindahan dan perannya, Profesor Nguyen Huu Du percaya bahwa guru harus memiliki cara berkomunikasi yang efektif dan praktis, mencari metode yang lebih menarik, dan memasukkan contoh kehidupan nyata ke dalam pelajaran.
Profesor Le Van Thuyet, dosen di Departemen Matematika Universitas Pendidikan (Universitas Hue ), juga menilai bahwa matematika Vietnam terbatas dalam penerapan praktis karena program pelatihan dan proyek penelitian terlalu teoritis.
Namun Dr. Thuyet mengomentari bahwa akhir-akhir ini topik penelitian universitas juga telah berorientasi pada produk terapan dan pendanaan juga telah berorientasi pada topik yang lebih aplikatif.
"Mengenai metode pengajaran matematika, guru dan dosen harus menunjukkan kepada siswa betapa berharganya matematika dalam kehidupan, dari hal-hal terkecil, untuk menumbuhkan semangat dan minat dalam mempelajari matematika," ungkap Dr. Thuyet.
Ketika ditanya apakah tes matematika pilihan ganda dalam ujian kelulusan SMA memengaruhi cara matematika diajarkan dan dipelajari, Profesor Nguyen Huu Du berkomentar: "Harus diakui bahwa tes pilihan ganda saat ini membunuh matematika, dan tidak lagi memengaruhinya. Matematika melatih berpikir logis, jadi tesnya harus deduktif, bukan sekadar pertanyaan dengan jawaban A, B, C, atau D. Tes pilihan ganda seharusnya hanya digunakan pada putaran pertama untuk mengeliminasi sejumlah kandidat, kemudian format tes lain harus digunakan untuk menyeleksi kandidat," ujar Bapak Du.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)