Pada sore hari tanggal 26 Oktober di Pusat Konvensi Kuala Lumpur, Perdana Menteri Pham Minh Chinh, para pemimpin negara-negara ASEAN dan Presiden AS Donald Trump menghadiri KTT ASEAN-AS ke-13.
Pada Konferensi tersebut, para pemimpin ASEAN menghargai peran Amerika Serikat dalam mempromosikan dialog, membangun kepercayaan dan menjaga stabilitas regional.
Negara-negara mengakui upaya Presiden Donald Trump dalam mempromosikan perdamaian , terutama mendukung dialog antara Thailand dan Kamboja.
Hubungan ASEAN-AS terus tumbuh kuat, dengan perdagangan dua arah pada tahun 2024 mencapai lebih dari 453 miliar USD, Amerika Serikat adalah mitra dagang terbesar kedua dan investor terbesar ASEAN.
Kedua pihak telah menyelesaikan seluruh Rencana Aksi 2021-2025, termasuk proyek ASEAN Single Window (ASW 2.0) generasi baru.
Presiden Trump menegaskan bahwa ia terus menganggap Asia Tenggara sebagai fokus kebijakan AS dan berkomitmen untuk bekerja sama erat dengan ASEAN.
Berbicara pada Konferensi tersebut, Perdana Menteri Pham Minh Chinh mengusulkan empat orientasi utama untuk mengembangkan kerja sama ASEAN-AS secara kuat, substansial dan efektif di masa mendatang.
Ini termasuk mempromosikan konektivitas ekonomi, perdagangan, dan investasi; meningkatkan kerja sama dalam transformasi digital, inovasi, dan keamanan energi; meningkatkan keamanan siber dan mencegah kejahatan transnasional; dan meningkatkan kerja sama, menjaga perdamaian, keamanan, dan stabilitas regional.
Pada akhir Konferensi, para Pemimpin ASEAN dan AS mengadopsi “Pernyataan Visi Bersama ASEAN-AS tentang Kawasan yang Lebih Kuat, Lebih Aman, dan Lebih Sejahtera,” sebagai orientasi strategis untuk fase baru kerja sama.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/thu-tuong-de-xuat-bon-dinh-huong-trong-quan-he-asean-hoa-ky-post1072905.vnp






Komentar (0)