Pada tanggal 22 November, Perdana Menteri Hungaria Viktor Orbán mengkritik Mahkamah Pidana Internasional (ICC) karena mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk rekan sejawatnya dari Israel, Benjamin Netanyahu, dan menyatakan bahwa ia tidak akan mematuhi surat perintah tersebut serta mengundang Netanyahu ke Hungaria.
| Perdana Menteri Hungaria Viktor Orbán (kiri) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Sumber: AP) |
Berbicara di radio nasional, Orbán menuduh ICC "ikut campur dalam konflik yang sedang berlangsung untuk tujuan politik ," menegaskan bahwa keputusan untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu merusak hukum internasional dan meningkatkan ketegangan.
Pada 21 November, ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu, mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, dan pemimpin Hamas Mohammed Diab Ibrahim Al-Masri, menuduh mereka melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan terkait konflik selama 13 bulan di Gaza.
Menurut surat perintah penangkapan, Netanyahu dan Gallant diduga membatasi bantuan kemanusiaan dan sengaja menyerang warga sipil dalam kampanye melawan Hamas di Gaza. Namun, para pejabat Israel segera menolak tuduhan ini.
Dalam sebuah pernyataan pada 22 November, Perdana Menteri Orbán, sekutu dekat Netanyahu, menyebut surat perintah penangkapan itu "kurang ajar" dan "ironis." Orbán juga mengumumkan undangan kepada Netanyahu untuk mengunjungi Hongaria dan menyatakan bahwa ia tidak akan melaksanakan surat perintah tersebut jika rekan sejawatnya dari Israel menerima undangan tersebut.
Menurut peraturan, negara-negara anggota ICC seperti Hongaria harus melaksanakan surat perintah penangkapan ketika tersangka memasuki wilayah mereka. Namun, ICC tidak memiliki militer sendiri untuk memaksa negara-negara tersebut mematuhi peraturan. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Hongaria Péter Szijjártó juga mengkritik surat perintah penangkapan ICC sebagai "absurd".
Langkah ICC ini diambil di tengah konflik di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 44.000 orang, lebih dari setengahnya adalah perempuan dan anak-anak.
Sumber: https://baoquocte.vn/thu-tuong-hungary-tuyen-bo-ngo-lo-lenh-bat-giu-quoc-te-voi-thu-tuong-israel-294726.html






Komentar (0)