Menurut Al Jazeera, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada tanggal 2 Desember bahwa kesepakatan dengan Suriah mungkin saja terjadi, menekankan keinginan agar pemerintah Suriah membangun zona penyangga demiliterisasi yang membentang dari Damaskus hingga Jabal al-Sheikh, yang saat ini diduduki Israel.
"Yang kami harapkan dari Suriah adalah membangun zona penyangga demiliterisasi dari Damaskus hingga wilayah Jabal al-Sheikh, termasuk pintu masuk ke Gunung Hermon dan Gunung Hermon. Kami melindungi wilayah ini untuk menjamin keamanan rakyat Israel dan itu adalah kewajiban kami," kata Perdana Menteri Netanyahu, yang menggunakan nama Israel Jabal al-Sheikh untuk menyebut gunung tersebut.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: TASS.
"Dengan niat baik dan pemahaman terhadap prinsip-prinsip ini, kami dapat mencapai kesepakatan dengan Suriah, tetapi bagaimanapun juga, kami akan tetap berkomitmen pada prinsip-prinsip kami," tambah Netanyahu.
Komentar Perdana Menteri Netanyahu muncul sehari setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan ia ingin Suriah dan Israel "memiliki hubungan yang panjang dan sejahtera bersama".
Pembicaraan mengenai kesepakatan keamanan antara Israel dan Suriah telah berlangsung selama berbulan-bulan, tetapi tampaknya hanya membuat sedikit kemajuan dalam beberapa minggu terakhir.
Israel telah berulang kali menyerang Suriah selama setahun terakhir, meskipun pemerintahan baru di Damaskus bersikeras tidak menginginkan perang. Yang terbaru, serangan Israel pekan lalu menewaskan 13 orang di kota Beit Jinn, barat daya Damaskus.
>>> Pembaca diundang untuk menonton lebih banyak video tentang serangan Israel terhadap Iran pada bulan Juni 2025
Sumber: https://khoahocdoisong.vn/thu-tuong-israel-netanyahu-noi-co-the-dat-duoc-thoa-thuan-voi-syria-post2149073346.html






Komentar (0)