Lembah Silikon “iri” pada Tiongkok, krisis identitas teknologi
Kebangkitan AI dan manufaktur di Tiongkok membuat industri teknologi AS khawatir.
Báo Khoa học và Đời sống•27/10/2025
Menurut New York Times, Silicon Valley tengah mengalami “China Envy,” yakni perasaan kagum sekaligus takut terhadap kecepatan perkembangan teknologi Tiongkok. Terobosan model AI berbiaya rendah DeepSeek dianggap sebagai kejutan yang membuat industri teknologi Amerika melihat kembali dirinya sendiri.
Sementara AS sibuk memperdebatkan etika dan AGI, China telah memilih jalur pragmatis, dengan berfokus pada kecepatan dan efisiensi penerapan. Miliarder seperti Elon Musk dan Marc Andreessen mengakui bahwa China menunjukkan semangat berani bereksperimen yang membuat Lembah Silikon melegenda.
Angka-angka menunjukkan bahwa pada tahun 2023, Tiongkok akan menghabiskan hingga 1,8 triliun USD untuk R&D, dua kali lipat dari AS dan menguasai 54% pasar robot industri global. Para analis mengatakan “China Envy” mencerminkan ketakutan Amerika akan ketertinggalan dan kehilangan arah dalam perlombaan teknologi generasi baru. Namun, para ahli memperingatkan bahwa kekuatan China memiliki batas, dengan utang publik, pertumbuhan yang lambat, dan meningkatnya kesenjangan.
Silicon Valley mungkin cemburu, tetapi kecemburuan itu, jika disalurkan menjadi motivasi, dapat membantu Amerika menghidupkan kembali zaman keemasan teknologinya di era AI. Pembaca yang budiman, silakan tonton lebih banyak video : Pembersihan Sampah AI | Hanoi 18:00
Komentar (0)