Gaji dan tata cara pengupahan pegawai negeri sipil diatur dalam Pasal 12 Undang-Undang Nomor 58 Tahun 2010 tentang Pegawai Negeri Sipil.
Pejabat berhak memperoleh uang lembur, uang shift malam, tunjangan perjalanan dinas, dan tunjangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di unit pelayanan publik; berhak memperoleh bonus dan kenaikan gaji sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di unit pelayanan publik.
Oleh karena itu, pemberian bonus Tet bagi PNS akan sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di unit layanan publik. Khususnya, saat ini, sebagaimana halnya dengan PNS, belum ada peraturan yang rinci mengenai pemberian bonus Tet bagi PNS.
Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 45/2019/QH14, bonus Tet serta jenis bonus lainnya tidak dianggap sebagai kewajiban wajib pemberi kerja.
Pasal 103 Kitab Undang-Undang Hukum Perburuhan hanya mengatur bahwa bonus adalah sejumlah uang yang diberikan pengusaha kepada pekerjanya berdasarkan hasil produksi dan hasil usaha tahunan serta tingkat penyelesaian kerja pekerja.
Oleh karena itu, sesuai peraturan di atas, besaran bonus Tet bagi pegawai negeri sipil dan pegawai negeri sipil akan ditentukan oleh instansi pemerintah dan unit layanan publik berdasarkan penilaian kapasitas dan efisiensi kerja masing-masing instansi. Pada saat yang sama, besaran bonus Tet yang spesifik juga akan ditentukan oleh unit dan instansi tersebut.
Selain itu, mulai 1 Juli 2024, reformasi gaji yang komprehensif akan dilaksanakan bagi pejabat, pegawai negeri sipil, pegawai negeri sipil, dan pekerja pada lembaga negara dan unit layanan publik.
Pada saat itu, struktur pendapatan kader, pegawai negeri sipil, dan pegawai negeri sipil akan ditambah dengan bonus sebesar 10% dari total dana gaji kelompok ini. Bonus ini kemungkinan juga akan mencakup bonus Tet.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)