
Dalam laporannya pada pertemuan tersebut, Wakil Menteri Kesehatan Le Duc Luan mengatakan bahwa pada tahun 2025, upaya peramalan, pemantauan, deteksi, dan pencegahan epidemi akan terus diimplementasikan secara proaktif. Penguatan pengelolaan dan pengobatan penyakit tidak menular, pencegahan faktor risiko kesehatan yang merugikan, seperti pencemaran lingkungan, tembakau, penyalahgunaan alkohol, dll. Penguatan pencegahan HIV/AIDS; pengelolaan lingkungan medis akan terus diimplementasikan secara komprehensif di bidang pengelolaan limbah medis, pengendalian bahan kimia, insektisida, disinfektan, serta tugas-tugas perlindungan lingkungan lainnya. Implementasi solusi untuk meningkatkan kualitas manajemen rumah sakit, keselamatan pasien, dan keselamatan tenaga medis juga akan terus diarahkan. Pengobatan tradisional, yang dipadukan dengan pengobatan tradisional modern, akan terus difokuskan.

Di bidang kependudukan, perwakilan Kementerian Kesehatan menyampaikan bahwa program, proyek, dan kebijakan kependudukan dan pembangunan terus dirampungkan dan dilaksanakan secara sinkron guna menjamin terjadinya kelahiran prematur, mengendalikan ketimpangan gender saat kelahiran, meningkatkan kualitas kependudukan, dan beradaptasi dengan penuaan penduduk.

Selain hasil yang telah dicapai, perwakilan Kementerian Kesehatan juga secara terbuka menyatakan bahwa indikator kesehatan dasar dan kemampuan mengakses layanan kesehatan masih berbeda antarwilayah, wilayah, dan kabupaten. Pelayanan kesehatan primer belum menyediakan layanan kesehatan primer yang memadai, skrining untuk deteksi dini penyakit bagi masyarakat belum dilaksanakan secara luas, dan belum membangun kepercayaan pasien...


Para delegasi memberikan apresiasi yang tinggi kepada sektor kesehatan atas upayanya dalam melaksanakan secara komprehensif tugas-tugas di bidang tanggung jawabnya: kesehatan, kependudukan, perlindungan sosial, pencegahan dan penanggulangan masalah sosial, dan anak; sekaligus melaksanakan penerapan teknologi informasi untuk melayani transformasi digital di sektor kesehatan; melaksanakan pengaturan, regulasi tentang desentralisasi, dan pendelegasian wewenang untuk menjamin terselenggaranya aparatur sektor kesehatan yang efisien, lancar, dan efektif.
Ada pendapat yang menyarankan agar Kementerian Kesehatan terus memberikan perhatian untuk mendorong pembenahan prosedur administratif dalam kegiatan pemeriksaan dan pengobatan medis; fokus pada peningkatan etika kedokteran bagi dokter dan sikap pelayanan tenaga medis; mengarahkan penyempurnaan peraturan perundang-undangan, memperkuat pemeriksaan dan pengawasan di bidang keamanan pangan.
Pada pertemuan tersebut, perwakilan Kementerian Kesehatan memaparkan dan mengklarifikasi isu-isu yang menjadi perhatian para delegasi.
Menutup rapat, Wakil Ketua Komite Kebudayaan dan Masyarakat, Nguyen Hoang Mai, menyarankan agar Kementerian Kesehatan terus meninjau permasalahan yang perlu segera diatasi dan ditangani. Ia mencatat bahwa Majelis Nasional telah memberikan wewenang kepada Pemerintah untuk menyesuaikan sejumlah ketentuan dalam undang-undang dan resolusi Majelis Nasional agar kesulitan dan permasalahan hukum dapat segera teratasi guna mendorong pembangunan sosial-ekonomi. Oleh karena itu, sektor kesehatan perlu proaktif dan berani dalam mengusulkan dan merekomendasikan kepada Pemerintah, serta segera mencari solusi untuk mengatasi kesulitan dan permasalahan tersebut. Kementerian Kesehatan perlu mempelajari dan mengusulkan solusi untuk mereformasi pendanaan kesehatan, memobilisasi dan memanfaatkan semua sumber daya secara efektif untuk pembangunan kesehatan; menugaskan unit untuk meninjau kebijakan dan undang-undang yang baru diterbitkan, serta segera memberikan saran dan mengusulkan kepada Kementerian untuk menyusun dan menerbitkan dokumen panduan pelaksanaan undang-undang tersebut.
Sumber: https://daibieunhandan.vn/thuong-truc-uy-ban-van-hoa-va-xa-hoi-lam-viec-voi-bo-y-te-10390465.html
Komentar (0)