Pada 11 Maret, upacara peluncuran kompetisi Imagine Cup Junior 2024 berlangsung di Hanoi . Kompetisi global ini diperuntukkan bagi siswa SMA berusia 5 hingga 18 tahun. Kompetisi ini bertujuan untuk mendorong kaum muda menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung dan memecahkan masalah manusia yang kompleks.
Kontes ini diselenggarakan bersama oleh Microsoft Vietnam, Aptech International Programmer Training System, InterEdu dan Departemen Teknologi Informasi (Kementerian Pendidikan & Pelatihan).
Salah satu tujuan utama kompetisi ini adalah untuk menumbuhkan kecintaan terhadap teknologi, sekaligus mendorong siswa untuk menghasilkan ide-ide guna memecahkan masalah kehidupan nyata. Ide-ide ini dapat berupa tantangan besar dunia seperti perubahan iklim, masalah kesehatan, perlindungan warisan budaya, dukungan bagi penyandang disabilitas, dan sebagainya.
Ini adalah tahun ketiga berturut-turut kompetisi Imagine Cup Junior 2024 diselenggarakan di Vietnam. Tim-tim terbaik akan dikirim ke kompetisi Imagine Cup Junior, yang diselenggarakan oleh Microsoft secara global. Selama dua tahun berturut-turut, 2022 dan 2023, Vietnam selalu memiliki tim yang masuk dalam 10 besar dunia.
Menurut penyelenggara, saat mengikuti kompetisi, siswa akan diperkenalkan dengan teknologi terkini seperti kecerdasan buatan, pembelajaran mesin, dan keamanan jaringan.
Perkembangan pesat AI sedang membentuk kembali dunia serta cara berpikir dan bekerja manusia. Untuk mempersiapkan masa depan, siswa SMA perlu dibekali dengan keterampilan untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi yang pesat.
Oleh karena itu, kompetisi ini telah menambahkan pelajaran tentang AI Generatif ke dalam tema AI untuk anak usia 13-18 tahun. Imagine Cup Junior 2024 juga memiliki tema khusus untuk anak usia 5-12 tahun yang disebut Tech for Good , yang mencakup pelajaran yang dirancang khusus untuk pemula.
Selain upacara peluncuran, program ini juga mencakup kegiatan pelatihan dan pembinaan dengan kursus AI yang diajarkan langsung oleh para ahli dari Aptech Group. Kursus AI ini merupakan yang terbanyak sepanjang sejarah, dengan lebih dari 2.000 siswa dari sekolah dasar, menengah, dan atas di seluruh Indonesia.
Bapak To Hong Nam, Wakil Direktur Departemen Teknologi Informasi (Kementerian Pendidikan dan Pelatihan) berharap agar lomba ini dapat menggugah minat peserta didik untuk mendalami dan mengaplikasikan teknologi, khususnya teknologi kecerdasan buatan, dalam rangka membentuk kepribadian warga digital masa depan.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)