Sehubungan dengan itu, diumumkan 07 preseden yang disetujui oleh Dewan Hakim Mahkamah Agung, termasuk:
- Preseden No. 64/2023/AL tentang penetapan kerangka pidana dan hal-hal yang memberatkan bagi “terorganisasi” dalam tindak pidana “Penculikan dengan tujuan perampasan harta benda”.
- Preseden No. 65/2023/AL tentang penuntutan pidana atas tindak pidana "Perdagangan Manusia".
- Preseden No. 66/2023/AL tentang penetapan tindak pidana “Perdagangan Manusia”.
- Preseden No. 67/2023/Al tentang orang yang menerima objek dalam bentuk barang ketika membagi harta bersama.
- Preseden No. 68/2023 tentang hak untuk menerima warisan dalam bentuk barang, yaitu rumah, dari ahli waris yang merupakan warga negara Vietnam yang bermukim di luar negeri.
- Preseden No. 69/2023/AL tentang yurisdiksi Arbitrase Komersial dalam menyelesaikan perselisihan mengenai kerahasiaan dan perjanjian non-persaingan.
- Preseden No. 70/2023/AL tentang pemutusan hubungan kerja bagi karyawan yang merupakan pengurus serikat pekerja/serikat buruh paruh waktu.
Pengadilan Rakyat dan Pengadilan Militer bertanggung jawab untuk meneliti dan menerapkan preseden dalam persidangan mulai 1 November 2023.
Penerapan preseden dilakukan sesuai dengan pedoman dalam Pasal 8 Resolusi 04/2019/NQ-HDTP tanggal 18 Juni 2019 dari Dewan Hakim Mahkamah Agung Rakyat tentang proses pemilihan, pengumuman, dan penerapan preseden.
Dengan demikian, hingga kini, Vietnam telah memiliki total 70 preseden yang dipublikasikan.
**Preseden adalah argumen dan putusan dalam putusan dan keputusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap di Pengadilan terhadap kasus tertentu, yang dipilih oleh Dewan Hakim Mahkamah Agung Rakyat dan diumumkan oleh Ketua Mahkamah Agung Rakyat sebagai preseden bagi Pengadilan untuk dipelajari dan diterapkan dalam proses peradilan.
Lihat konten terperinci dari 07 preseden baru yang diumumkan dalam Keputusan 364/QD-CA yang berlaku sejak tanggal penandatanganan.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)