Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan Dewan Ekonomi Tertinggi Eurasia di St. Petersburg, Rusia, 25 Desember. |
Pada pertemuan Dewan Ekonomi Tertinggi Eurasia yang diselenggarakan di St. Petersburg, Presiden Putin menyatakan: "Tahun ini, seluruh negara anggota EAEU melaporkan pertumbuhan ekonomi yang stabil. Di Rusia, pada tiga kuartal pertama tahun ini, PDB meningkat sebesar 3% dan pada akhir tahun, angka ini diperkirakan mencapai 3,5%.
Selain itu, Bapak Putin berkomentar bahwa "terdapat peningkatan PDB yang signifikan di negara-negara EAEU lainnya".
Berdasarkan informasi yang tersedia, Presiden Rusia mengatakan bahwa pertumbuhan PDB di Armenia lebih dari 9% dalam sembilan bulan pertama tahun ini, lebih dari 5% di Kazakhstan, lebih dari 4% di Kyrgyzstan, dan 3,5% di Belarus.
Selain itu, pemimpin juga menekankan bahwa hubungan aliansi terus berkembang secara positif dan sukses di semua bidang penting, meskipun ada kesulitan yang disebabkan oleh situasi internasional.
Dalam perkembangan lain, pada tanggal 25 Desember, Presiden Putin menandatangani undang-undang yang memungkinkan pemerintah untuk mengurangi sementara atau menghilangkan sepenuhnya pajak ekspor atas barang-barang tertentu ke negara-negara sahabat hingga enam bulan.
Pemerintah Rusia juga dapat mengurangi atau membatalkan bea ekspor sementara pada sejumlah produk tertentu untuk jangka waktu tidak lebih dari satu tahun.
Ketika tindakan tersebut pertama kali diperkenalkan pada bulan Agustus tahun ini, Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin mengatakan undang-undang tersebut bertujuan untuk meningkatkan ekspor Rusia ke negara-negara sahabat.
“Untuk mendorong peningkatan pasokan biji-bijian, pupuk, dan bahan baku ke negara-negara sahabat, pemerintah mengusulkan untuk memperkenalkan instrumen fleksibel khusus, yaitu insentif pajak,” ujar Bapak Mishustin.
“Langkah ini akan membantu bisnis Rusia mengatasi pembatasan eksternal dan mengatasi kenaikan biaya transportasi, yang mendorong kenaikan harga ekspor produk mereka akibat perubahan rute transportasi,” tegas Perdana Menteri Mishutin.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)