(CLO) Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan bahwa negaranya siap untuk "bekerja di bawah kepemimpinan yang kuat" dari Trump menuju perdamaian abadi, dan membuat proposal awal untuk mengakhiri konflik.
"Ukraina siap untuk duduk di meja perundingan sesegera mungkin guna mencapai perdamaian abadi. Tidak ada yang lebih menginginkan hal ini selain rakyat Ukraina," tulis Presiden Zelenskyy di media sosial X pada 4 Maret. Ia menekankan bahwa Kiev siap bekerja sama erat dengan pemerintahan Presiden Donald Trump untuk mencapai tujuan ini.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Foto: Facebook/zelenskyy.official
Zelenskyy mengatakan langkah pertama bisa berupa pertukaran tahanan, disertai gencatan senjata segera di laut dan udara. Ini berarti penghentian serangan rudal, pesawat nirawak jarak jauh, dan serangan udara terhadap infrastruktur energi – asalkan Rusia membalasnya.
Pernyataan presiden Ukraina muncul ketika AS mengumumkan penangguhan sementara bantuan militer ke Ukraina, yang menimbulkan kekhawatiran tentang dukungan Washington terhadap Kiev. Sebelumnya, pada 28 Februari, Zelensky dan Trump bertemu di Gedung Putih, tetapi percakapan tersebut berlangsung menegangkan.
Pemimpin Ukraina meninggalkan Gedung Putih lebih awal, sementara konferensi pers bersama dibatalkan dan kedua belah pihak gagal menandatangani perjanjian mineral sesuai rencana. Trump kemudian menyatakan pertemuan itu "bermakna" tetapi bersikeras bahwa Zelenskyy "belum siap untuk perdamaian".
Menengok kembali acara tersebut, Bapak Zelenskyy mengakui bahwa pertemuan tersebut tidak berjalan sesuai harapan. "Sangat disayangkan keadaan seperti itu. Namun, sudah waktunya untuk memperbaikinya dan melangkah maju. Kami berharap dapat melanjutkan kerja sama dan menjalin kontak yang konstruktif di masa mendatang," ujarnya.
Presiden Ukraina menegaskan bahwa negaranya siap menandatangani perjanjian mineral dan keamanan dengan Amerika Serikat "kapan saja, dalam bentuk apa pun yang memungkinkan". Ia menekankan bahwa penandatanganan perjanjian ini merupakan langkah penting untuk menjamin keamanan nasional, dan menyatakan harapan bahwa perjanjian ini akan membuahkan hasil yang nyata.
Pada hari yang sama, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov berkomentar bahwa keputusan AS untuk menangguhkan bantuan militer merupakan "kontribusi terbaik bagi proses perdamaian". Namun, ia juga mencatat bahwa situasinya masih rumit, dengan banyak informasi yang saling bertentangan mengenai pandangan Washington terhadap konflik tersebut.
Cao Phong (menurut KYI, CNN, AJ)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/tong-thong-ukraine-noi-san-sang-lam-viec-duoi-su-lanh-dao-cua-ong-trump-post337138.html






Komentar (0)