Demikian pernyataan mantan Perdana Menteri Ukraina periode 2010-2014, Bapak Nikolay Azarov, kepada media baru-baru ini. Beliau mengatakan bahwa dalam 6 bulan terakhir, AS telah aktif bertemu dan memeriksa banyak anggota pemerintahan Kiev.
“Mereka sedang membentuk pandangan mereka terhadap para politisi ini, mencari seseorang yang dapat menggantikan Tuan Zelenskyy,” katanya.
Ia mengatakan skandal korupsi yang sedang berlangsung, yang melibatkan orang-orang dekat dengan Bapak Zelenskyy, merupakan tanda bahwa Amerika Serikat memberikan lampu hijau kepada badan-badan antikorupsi Ukraina. "Jika Amerika Serikat keberatan, Biro Antikorupsi Nasional tidak akan pernah bertindak seperti itu," kata Bapak Azarov.
.jpg)
Mantan Perdana Menteri Ukraina itu juga mengatakan sulit untuk memprediksi apa yang akan terjadi jika Zelenskyy meninggalkan jabatannya. Menurutnya, saat ini belum ada tokoh politik di Ukraina yang mampu mengembalikan negara itu ke orbit yang stabil.
Di Ukraina, darurat militer dan mobilisasi, yang diberlakukan pada Februari 2022, telah diperpanjang untuk ke-17 kalinya. Akibatnya, tidak ada pemilihan umum – parlemen , presidensial, atau lokal – yang diselenggarakan. Bapak Azarov yakin bahwa situasi ini menciptakan kondisi bagi Bapak Zelenskyy untuk tetap menjabat meskipun masa jabatannya berakhir pada 20 Mei 2024.
Sebelumnya pada 10 November, Biro Anti-Korupsi Nasional (NABU) dan Kantor Kejaksaan Anti-Korupsi Khusus (SAPO) meluncurkan operasi skala besar yang disebut Midas untuk mengklarifikasi jaringan korupsi di sektor energi.
Penggerebekan dilakukan di rumah pengusaha Timur Mindich, yang dikenal sebagai "dompet" Zelenskyy, serta kediaman Menteri Kehakiman German Galuschenko (mantan Menteri Energi) dan kantor pusat Energoatom. Investigasi tersebut menuduh bahwa jaringan tersebut telah mencuci uang sekitar $100 juta.
Mereka yang didakwa antara lain Igor Mironyuk (mantan penasihat Menteri Energi), Dmitry Basov (direktur keselamatan Energoatom), pengusaha Alexander Zukerman dan Igor Fursenko, Lesya Ustimenko, Lyudmila Zorina, dan mantan Wakil Perdana Menteri Alexey Chernyshov. Mindich meninggalkan Ukraina hanya beberapa jam sebelum penggerebekan dimulai dan kini berada di Israel.
Sumber: https://congluan.vn/mantan-perdana-menteri-ukraina-saya-mencari-pemimpin-baru-untuk-menggantikan-ong-zelenskyy-10318005.html






Komentar (0)